Kabar Bola Primer – Manuel Pellegrini : Saya Kesepian Disini
2 min read
Pelatih dari Manchester City, Manuel Pellegrini mengungkapkan bahwa dirinya tengah kesepian di kota Manchester. Akan tetapi dia menegaskan bahwa rasa sepi ini adalah sebuah bagian dan pengorbanannya untuk meraih kesuksesan sebagai pelatih.
“Dalam profesi seperti ini, lebih baik saya sendiri. Akan sangat sulit untuk bertahan di luar negeri. Pelatih yang berasal dari Argentina biasanya hanya mampu bertahan 3 tahun hidup di Eropa.”
Pellegrini telah berkarier sebagai pelatih dalam 10 tahun terakhir dengan berada di Eropa. Sementara keluarganya tetap memilih untuk tinggal di Chile. Pellegrini telah melatih Villarreal, Malaga dan Real Madrid sebelum akhirnya bergabung di Etihad Stadium untuk menukangi Manchester City.
“Tentu ini adalah sebuah pengorbanan bagi diri saya dan juga keluarga saya, namun disisi lain saya harus memanfaatkan hal ini untuk perjalanan karir saya. Tiga anak saya telah mulai beranjak dewasa, saat ini mereka terlihat lebih mandiri, mereka juga terlihat dekat dengan satu dengan lainnya.”
Manuel Pellegrini mengatakan bahwa dirinya sebenarnya berharap untuk memboyong seluruh keluarganya untuk tinggal di Eropa. Akan tetapi pekerjaan dari pelatih 60 tahun asal Chile yang tidak bisa ditinggalkan membuat keluarganya enggan pindah ke Eropa.
Namun anak pertamanya terpaksa harus mengundurkan diri dari salah satu fakultas kedokteran di Chile jika mereka mempunyai keinginan untuk berpindah dan tinggal di Eropa. Tentu sebuah kerugian bagi Pellegrini jika anak pertamanya gagal lulus dari fakultas kedokteran tersebut.
Manuel Pellegrini biasanya pulang kampung menuju ke Chile saat jadwal pertandingan sedikit lengan dan memungkinkan dirinya untuk menemui keluarganya di Chile. Manuel Pellegrini mengaku saat dirinya rindu pada keluarganya dan jadwal pertandingan tengah dalam kondisi pada, Manuel Pellegrini memutuskan untuk menyibukan diri dengan pekerjaan mereka sebagai penghibur perasaan rindunya.
“Hal ini adalah sebuah jenis pekerjaan yang sangat berat sekali. Pekerjaan ini juga sering menjadi salah satu penyebab hancurnya sebuah perkawinan. Namun saya merasa sangat beruntung mempunyai istri dan keluarga yang selalu memberikan dukungannya kepada karir saya sejauh ini.”
