Kabar Bola Inggris – Chelsea Berhasil Bangkit Untuk Raih Kemenangan

Chelsea melakukan kebangkitan terlambat yang luar biasa untuk meraih kemenangan kontroversial di Cardiff City yang terancam degradasi dan meredakan tekanan yang semakin meningkat terhadap bos Maurizio Sarri.

Lambat dan sangat lambat, Chelsea mengendalikan penguasaan bola tetapi tidak banyak melakukannya karena mereka dengan nyaman dibelenggu oleh tim Cardiff yang disiplin selama babak pertama tanpa gol.

Tuan rumah memimpin kurang dari satu menit ke periode kedua berkat tendangan voli keriting Victor Camarasa yang lembut, memicu teriakan “kami ingin Sarri keluar” dari penggemar Chelsea yang bepergian.

Dengan lima menit tersisa, Cesar Azpilicueta mengangguk menyamakan kedudukan dari posisi yang jelas offside dan kemudian, pada waktu tambahan, pemain pengganti Ruben Loftus-Cheek memimpin pemenang untuk menghancurkan hati Cardiff.

Hasilnya adalah pukulan besar bagi upaya Cardiff untuk bertahan di Liga Premier, membuat mereka terpaut lima poin dengan sisa tujuh pertandingan.

Untuk Chelsea, bagaimanapun, itu adalah penangguhan hukuman besar atas harapan mereka untuk mengamankan sepak bola Liga Champions musim depan, menjaga mereka dalam satu poin dari Manchester United di tempat keempat.

Dan tidak ada yang akan merasa lebih lega daripada Sarri setelah dia menghadapi panggilan berulang kali untuk dipecat dari para pendukung perjalanan.

Pembalap Italia itu sudah berada di bawah tekanan sebelum pertandingan ini, dengan empat kekalahan dari lima pertandingan tandang dan penggemar semakin frustrasi dengan pasien, gaya sepak bola yang terlalu pragmatis yang dikenal sebagai ‘Sarriball’.

Mereka melampiaskan kemarahan mereka pada beberapa kesempatan di Stadion Cardiff City, dan dibenarkan karena penampilan tim mereka yang sebagian besar ompong.

Sarri telah memutuskan untuk mengistirahatkan dua pemainnya yang paling penting, Eden Hazard dan N’Golo Kante, yang keduanya bergabung dengan Callum Hudson-Odoi di bangku cadangan meskipun ada keributan untuk menyerahkan pemain sayap berusia 18 tahun itu untuk Liga Primer pertamanya yang pertama dimulai setelah penampilannya yang mengesankan Debut terakhir untuk Inggris.

Kreativitas Hazard dan dinamisme Hudson-Odoi akan berguna bagi Chelsea di awal permainan yang steril, karena mereka mendominasi penguasaan bola tetapi dengan kecepatan berjalan.

Sekali lagi, Gonzalo Higuain memotong angka sedih di depan, menjatuhkan jauh untuk mencari bola dan sering kalah jumlah dengan pertahanan Cardiff yang penuh.

Selain itu, tidak ada penetrasi dari lini tengah tiga Mateo Kovacic, Ross Barkley dan Jorginho, yang babak kedua substitusi disambut dengan sorakan ironis dari para pendukung perjalanan.

Tetapi itu adalah Sarri yang mereka pesankan vitriol mereka yang paling menyengat, mengejek ‘Sarriball’ dan menuntut orang Italia itu memecat sejumlah nyanyian yang berapi-api.

Para pemain Chelsea maju terus mencari penyeimbang saat babak kedua berlalu, tetapi ada sedikit keyakinan atau ancaman nyata terhadap tim Cardiff yang kebobolan 57 gol dalam 30 pertandingan sebelumnya.

Itu sampai menit ke-84 ketika Marcos Alonso menjentikkan umpan silang ke Azpilicueta, yang berada satu kaki offside tetapi diizinkan untuk masuk dari jarak dekat, banyak mengamuk kerumunan Cardiff.

Hasil imbang masih belum banyak digunakan dengan harapan Chelsea untuk finis di empat besar, dan mereka mendapat penangguhan penuh saat Willian mengayunkan umpan silang injury time ke tiang belakang, di mana pemain pengganti Loftus-Cheek menuju dengan kuat untuk memicu perayaan di ujung jauh – dan napas lega dari Sarri.