Internasional – Warga Meksiko Marah Naiknya Harga Bensin

Para Demonstran telah memblokade jalan raya, menjarah toko-toko dan memaksakan stasiun layanan di seluruh Meksiko ditutup. Hal ini terjadi karena munculnya gelombang protes besar-besaran yang dipicu karena kenaikan lebih dari 20% dari harga bensin yang telah ditetapkan oleh pemerintah.

Pengumuman kenaikan harga tersebut dirilis pada tanggal 1 Januari, ketika antrian panjang mobil yang telah terbentuk di pompa bensin karena perusahaan raksasa minyak nasional Pemex tidak mampu menyediakan semua SPBU karena mengalami masalah dengan penyulingan minyak dan kekurangan bahan bakar yang disebabkan oleh pencurian.

Kenaikan harga bensin tersebut dikenal sebagai gasolinazo, yang telah menimbulkan penghinaan dan sejak saat itu protes terus berlanjut. Pengemudi truk, sopir taksi dan sekelompok individu marah telah memblukir ruas jalan raya utama yang menuju ke Mexico City dan bebarapa jalan di ibukota, yang membuat bebarapa bus harus mengentikan layanannya.

Pemex sendiri telah memperingatkan pada hari Selasa (3/1) kemarin bahwa blokade tersebut telah menciptakan situasi krisi dalam setidaknya tiga negara bagian di Meksiko, sementara demonstrasi yang terjadi di pinggiran Mexico City telah berubah menjadi kerusuhan dari para pengunjuk rasa yang telah menjarah setidaknya dua pusat perbelanjaan.

Di luar salah satu SPBU di pusat ibukota, Manuel Lopez, seorang mekanik berdiri menantang di depan SPBU, Lopez tidak memiliki mobil karean dia telah menjualnya akibat penurunan perekonomian di Meksiko yang tengah berlangsung, tetapi dia mengatakan bahwa peningkatan kemarahan akibat kenaikan harga bahan bakar tersebut telah membuatnya untuk turun ke jalanan bersama dengan pengunjuk rasa lainnya.

“Ini adalah permasalahan ekonomi, Gaji kami sangat tidak menguntungkan, jika harga bensin naik, hal tersebut akan berdampak timbulnya inflasi dalam biaya yang digunakan untuk membeli makanan yang dikonsumsi sehari-hari. Hal pertama yang dibutuhkan adalah untuk mendapatkan keuntungan bagi dompet rakyat Meksiko,” kata Lopez, pria berusia 24 tahun yang juga membacakan daftar keluhan para demonstran.

Munculnya demonstrasi ini membuktikan bahwa dampak terpilihnya presiden Amerika, Donald Trump dan janji-janji pemerintahan Meksiko untuk menarik diri dari Perjanjian Perdagangan Bebsa Amerika Utara (NAFTA).