Internasional – Trump Yakin AS Aman Dari Nuklir Korut

Donald Trump mengatakan bahwa tidak ada bom nuklir dari Kore Utara yang mampu mencapai daratan Amerika Serikat. Komentar tersebut muncul satu hari setelah rezim di Pyongyang yang mengklaim bahwa mereka telah dekat dengan uji coba peluncuran rudal balistik antar benua (ICMB).

Presiden terpilih Amerika Serikat tersebut yang belum mengartikulasikan pendekatan administrasinya untuk program senjata nuklir Korea Utara juga telah mengeluarkan kritikan lain kepada Cina yang menuduh Beijing gagal untuk mengekang ambisi senjata nuklir koleganya di Korea Utara.

“Korea utara baru saja menyatakan bahwa senjata mereka dalam tahapan akhir pengembangan senjata nuklir yang mampu mencapai bagian Amerika Serikat. Ini tidak akan terjadi,” kata Donald Trump yang ia tulis melalui akun Twitter pribadinya.

Dalam sebuah acara ucapan selamat tahun baru yang ditayangkan melalui siaran televisi, Pemimpin Korea Utara, Kim Jong-un, muncul untuk memberikan tekanan kepada Trump  ketika akan menggelar upacara inagurasi pada tanggal 20 Januari mendatang dengan mengklaim bahwa rezim miliknya telah bersiap untuk uji coba peluncuran rudalbalistik.

“Kami berada dalam tahap akhir uji-peluncuran rudal balistik antar benua,” kata Kim, dan menambahkan bahwa Korea Utara telah berhasil mengembangkan senjata nuklir setelah dalam satu tahun semapt mengadakan ters uji coba nukir sebanyak dua kali dan uji coba peluncuran rudal balistik yang mencapai 20 kali.

Kim mengatakan bahwa negaranya telah menjadi kekuatan militer di wilayah timur di mana tidak dapat disentuh bahkan oleh musuh terkuat mereka. Sementara Kim tidak mengacu kepad Trump, ia meminta Washington untuk membuat keputusan yang tegas untuk menarik kebijakan anakronistik untuk bermusuhan dengan Korea Utara.

Komentar dari Kim itu sendiri telah memicu spekulasi bahwa Pyongyang akan menguji rudal jarak jauh mereka bertepatan dengan hari ulang tahun diktator mereka pada tanggal 8 Januari, atau sekitar waktu pelantikan Trump, dalam upaya untuk meningkatkan ketegangan menjelang proses negoisasi dengan Washington.

Sejak memenangkan pemilihan presiden Amerika Serikat, Trump belum mengindikasikan dia akan meninggalkan kebijakan pemerintahan Obama yang mengisolasi Korea Utara. Dia menggambarkan Kim sebagai seorang maniak, tetapi menyarankan pada Juni 2015 silam bahwa ia akan bersedia untuk mengundang Kim di Washington untuk melakukan pembicaraan yang lebih bersahabat.