Internasional – Trump Tawari Michael Flynn Jadi Penasehat Keamanan
2 min read
Presiden terpilih Amerika Serikat Donald Trump telah menawari pekerjaan penasehat keamanan nasional kepada Michael Flynn. Menurut pejabat senior Trump, mantan seorang kepala intelijen militer tersebut yang telah menjadi kritikus vokal dari pemerintahaan Barack Obama.
Flynn yang saat ini berusia 57 tahun menjabat sebgai direktur Badan Intelijen Pertahanan telah memberikan sarak kepada Donald Trump pada isu-isu keamanan nasional selama berbulan bulan. Sebagai seroang penasihat keamanan, ia akan bekerja di Gedung Putih membentuk kebijakan luar negeri dan militer serta memilki akses bertemu dengan presiden dengan frekuensi yang sering tanpa adanya pengalaman keamanan nasional.
Pejabat Trump yang masih belum memilki wewenang untuk membahas tawaran publik ini belum mengatakan apakah Flynn telah menerima pekerjaan tersebut.
Menurut foto-foto yang dirilis oleh pemerintahan Jepang, ia secara tak terduga ikut hadir dalam pertemuan hari Kamis (15/11) kemarin di New York yang mempertemukan antara Donald Trump dengan Perdana Menteri Jepang, Shinzo Abe, di mana putri dan putra dari presiden terpilih Amerika Serikat, Ivanka dan Jared Kushner juga ikut hadir.
Flynn berbeda dari ahli keamanan nasional lainnya di mana selama kampanye pemilu Amerika Serikat mereka mengecam apa pun tindakan Trump, Flynn memilih bergabung bersama Trump serta ikut menyerukan perlawanannya terhadap Hillary Clinton.
Dalam pidatonya yang berapi-api di Konvensi Nasional Partai Republik, Flynn menekankan pandangannya bahwa ancaman yang ditimbulkan oleh kelompok militan ISIS tersebut diperlukan tindakan militar Amerika Serikat yang agresif, serta mengutarakan keyakinannya bahwa Washington harus bekerja lebih dekat dengan Moskow.
Pensiunan tentara berpangkat jenderal bintang tiga tersebut akhirnya beralih ke Badan Intelijen Pertahanan (DIA), yang menempati posisi tertinggi seorang perwira intelijen militer yang dapat tercapai, antara tahun 2012 dan 2014. Namun bentrokan dengan para pejabat tinggi pemerintahan Obama menjadi salah satu penyebab kepergiannya. James Clapper, direktur CIA yang mengumumkan pengunduran dirinya pada hari Kamis (15/11) telah memainkan peran untam dalam keberangkatan Flynn.
Sebagai seorang tokoh yang kontroversial, Flynn telah mendapatkan kritikan karena secara teratur selalu muncul di RT, stasiun televisi milik negara Rusia, yang sempat muncul dalam sebuah acara tersebut dengan duduk dua kursi dari Presiden Rusia, Vladimir Putin.
