Fri. Apr 14th, 2023

kabaraku.com

Berita Terkini, Sinopsis Film Terbaru 21, Olahraga Sepakbola

Internasional – Mantan Tentara Anak Tuntut Perusahaan Jasa Keamanan

2 min read

Dua mantan tentara anak-anak telah melontarkan tindakan hukum terhadap perusahaan keamanan swasta Aegis Defence Service. Mereka menempuh jalur hukum karena mereka merasa telah menderita gangguan psikologis ketika perusahaan tersebut merekrut mereka sebagai orang dewasa untuk bekerja sebagai tentara bayaran di Irak.

Pria yang sempat direkrut sebagai tentara anak dalam perang saudara di Sierra Leone yang berakhir pada tahun 2002, pengacara mereka Rebekah Read dari Leigh Day telah mengatakan kepada The Guardian bahwa bertahun-tahun kemudian ketika telah menjadi orang dewasa mereke dipekerjakan untuk menjadi penjaga keamanan untuk Aegis di Irak.

Aegis, yang merupakan perusahaan yang diketuai oleh anggota parlemen, Sir Nicholas Soames telah memenangkan kontrak senilai ratusan juta dolar untuk menyediakan keamanan untuk pangkalan militer Amerika Serikat selama perang dan setelah perang di Irak. Perusahaan ini diambil alih tahun lalu oleh perusahaan keamanan asal Kanada, GardaWorld.

Orang-orang telah mengirim surat sebelum tindakan untuk Aegis yang mengatakan tentang pengalaman mereka di Irak serta diperparah akan bahaya psikologis yang telah mereka derita ketika masih kecil. Ini adalah langkah pertama dalam peluncuran sebuah gugatan perdata untuk traumatisme.

“Mereka adalah orang-orang muda yang cukup mengerikan ketika masih berusia 13 tahun mereka ikut bertempur di Sierra Leone,” kata Read yang kemudian menambahkan bahwa tindakan mereka terhadap kekerasan telah berjalan cukup lama ketika mereka bekerja sebagai penjaga keamanan di Irak semakin menambah trauma mereka.

“Kami pikir mereka adalah contoh yang baik dari ketidakadilan yang mungkin sebgaian besar laki-laki yang seorang mantan tentara anak-anak di Irak telah menderita,” tambahnya.

Kedua laki-laki itu menyatakan bahwa perusahaan tersebut telah gagal untuk memantau kesehatan mental mereka, seperti memberikan konseling atau tindakan lainnya yang mungkin bisa mencegah hal ini.

Graham Binns, yang merupakan mantan CEO Aegis dan manajer senior GardaWorld mengatakan kepada The Guardian bahwa dirinya meresa tidak pantas untuk mengomentari kasus yang sedang berlangsung.

Pada bulan April yang lalu, dalam sebuah dokumenter Denmark menuduh bahwa mantan tentara anak berada diantara 2.500 personil telah direkrut dari Sierra Leone untuk bekerja di Irak oleh Aegis dan perusahaan keamanan lainnya dengan mendapatkan gaji sebesar US$ 16 per hari.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *