Internasional – Trump mengancam akan mengabaikan Perjanjian NATO dan NAFTA

Calon presiden Amerika Serikat dari Partai Republik, Donald Trump , kembali memunculkan statemen yang kontroversial, dia memperingatkan bahwa jika kelak ia terpilih sebagai presiden maka ia berkeinginan akan mengabaikan jaminan pertahanan antara negara sesama Pakta Pertahanan Atlantik Utara, atau disingkat NATO, dan berkeinginan untuk menghapus kesepakatan perdagangan bebas yang tertuang di dalam Perjanjian Perdagangan Bebas Amerika Utara , yang disingkat NAFTA.

Peringatan ini ia lontarkan kepada New York Times, yang menanyainya perihal langkah langkah apa saja yang akan ia lakukan ketika terpilih menjadi presiden., soal kemungkinan agresi negara Rusia terhadap negara negara Baltik.

Trump menilai bahwa Gedung Putih akan melakukan pembelaan kepada negara negara anggota NATO lainya, hanya saja jika mereka telah” memenuhi kewajiban mereka kepada kami.”

Tiga negara Baltik yang kini telah menjadi anggota dari NATO adalah Estonia, Latvia, dan Lithuania. Keseluruhan negara yang disebut merupakan negara pecahan Uni Soviet.

Pernyataan Donald Trump ini tentu saja menuai beragam reaksi dari pejabat keamanan nasional dan sejumlah pejabat Republik. Mereka menila jika Amerika Serikat tak mengindahkan jaminan pertahanan bersama NATO,yang tertuang dalam pasal 5 perjanjian itu,maka kebijakan luar negeri AS yang sudah berlangsung hampir 66 tahun ini akan berubah. Hal ini juga mengancam aliansi militer AS dan para sekutunya.

Reaksi keras diluncurkan oleh juru kampanye rivalnya dari partai Demokrat, Hillary Clinton, yang pernah menjabat sebagai menteri luar negeri AS pada periode awal kepemimpinan Barrack Obama.

“Trump tampaknya telah memutuskan bahwa Amerika tidak memiliki otoritas moral untuk memajukan kepentingan dan nilai-nila negara ini di seluruh dunia,” kata penasihat kebijakan luar negeri Clinton, Jake Sullivan, dikutip dari Reuters, Kamis (21/7).

Senator AS dari Carolina Selatan menilai bahwa pernyataan yang dilontarkan oleh Donald Trump dapat membuat dunia menjadi lebih berbahaya dan mengancam keamanan AS sendiri.

Dalam kesempatan Trump menyatakan akan memaksa negara sekutunya untuk turut mendanai biaya pertahanan yang selama beberapa dekade ini ditanggung oleh Amerika Serikat sendiri.

Ia sempat berjanji unutk membatalkan perjanjian lama yang ia anggap tidak menguntungkan dan akan mendefinisikan kembali apar arti menjadi sekutu Amerika Serikat.

Trump juga mencerca kesepakatan perdagangan NAFTA dengan Kanada dan Meksiko, ia menuduh perjanjian itu sebagai ‘pembunuh’ lapangan pekerjaan di AS. Ia menyatakan kepada New York Times, bahwa siap menghentikan perjanjian itu jika tidak mampi menegosiasikan persyaratan yang lebih baik untuk negaranya.