Internasional Terkini – Rombongan Suku Kelompok Sunni Irak Diserang, Pemimpinnya Tewas

Diberitakan bahwa salah seorang pemimpin sebuah suku sunni asal Irak beserta putranya meninggal di hari Jumat (13/2/2015) pada sebuah serangan yang dilakukan kepada arak-arakan mereka pada wilayah Baghdad bagian selatan. Kejadian ini memicu adanya pertanyaan terkait keamanan pada ibukota serta terancamnya hubungan yang terjalin antar sekte dimana sudah cukup tegang. Berdasar sumber dari pihak keamanan serta politik, sesuaidengan yang dilansir oleh Reuters, Sheikh Qassem al-Janabi beserta putranya, Mohammad, telah ditembak mati secara bersamaan dimana setidaknya ada 6 penjaga usai sejumlah orang bersenjata menghentikan konvoi mereka pada perjalanan kembalinya dari rumah yang ada di Latifiya, kota yang terletak di bagian selatan Baghdad.

Menurut keterangan dari pihak juru bicara Kementerian Dalam Negeri, Brigadir Jenderal Saad Maan yang sempat mengatakan pada TV resmi pemerintah dimana pihak kementerian segera menyelidiki atas insiden itu. Masih belum ada pihak yang mau bertanggung jawab terhadap insiden tersebut, akan tetapi Saleh Mutlaq, Wakil Perdana Menteri menyerukan akan pembatasan terhadap sejumlah kelompok bersenjata Syiah, dimana mereka beroperasi bebas pada cukup banyak wilayah serta sudah mempelopori terjadinya perang kontra pemberontak Negara Islam usai tentara militer nyaris merasa kewalahan di musim panas lalu.

“Kita perlu menyingkirkan para milisi, serta senjata juga harus ada di kepemilikan negara,” tegas Mutlaq pada wartawan sebelum acara pemakaman korban yang tewas di hari Sabtu (14/2/2015). “Mereka menginginkan untuk menurunkan suara dari para patriot serta akan ada sudatu pesan yang perlu kita pahami bersama. Guna segera menentukan sikap atas milisi serta penjahat,” sambungnya. Selain itu, Perdana Menteri Haider al-Abad pada pekan yang lalu memerintahkan agar mengakhiri hal lama yakni pemberlakuan jam malam pada wilayah Baghdad dan adanya pengurangan pos pemeriksaan serta pembatasan senjata pada sejumlah wilayah kabupaten. Langkah tersebut pun akhirnya menuai kritikan yang berbunyi bahwa hal itu prematur.

Abad, adalah moderat Islam Syiah yang sedang berusaha untuk merekonsiliasi masyarakat Syiah dengan Sunni di Irak, ia juga sudah berjanji agar menindak adanya dugaan pelanggaran yang sudah dilakukan pasukan keamanan serta kelompok paramiliter pada kawasan Negara Islam.