Internasional Terkini – Ancam Polisi Serta Agen FBI, Pria Ditembak Mati

Pihak kepolisian di Amerika Serikat diberitakan telah menembak hingga mati seorang pria yang telah mengucap ancaman kepada petugas polisi. Pria tersebut secara terang-terangan mengancam segera membunuh polisi serta para agen FBI. Dari pihak kepolisian untuk wilayah Upper Darby, Philadelphia, yang diwakili oleh inspektur polisi Michael Chitwood sesuai dengan yang dilansir oleh kantor berita AFP, pada hari Rabu (31/12/2014), menerangkan bahwa sang pelaku yang memberikan ancaman itu adalah seorang pria kulit putih yang diperkirakan berusia sekitar 52 tahun.

“Mengancam hendak membunuh petugas polisi, mengancam ingin membunuh para agen FBI,” terang Chitwood, seraya menambahkan bahwa kata-kata ancaman itu dinyatakan melalui video yang kemudian diposting sang pelaku di situs berbagi video YouTube. Chitwood kemudian menerangkan bahwa saat polisi berhasil memberhentikan laju kendaraan sang pelaku, pria tersebut justru segera memundurkan kembali mobilnya serta berusaha untuk menabrakkan kendaraannya tersebut kepala kepolisian Clifton menggunakan mobilnya.

Mendapati keadaan yang mendesak tersebut, sejumlah 5 orang petugas polisi yang berada pada lokasi itu kemudian terpaksa melepaskan tembakan menuju arah pelaku. “Mereka lalu menembak serta menewaskannya,” kata Chitwood. “Dia telah memakai mobilnya untuk dijadikan senjata. Mereka (petugas polisi) telah melakukan apa yang seharusnya mereka lakukan,” lanjutnya. Pihak kepolisian masih belum merilis identitas dari sang pelaku tersebut secara resmi, akan tetapi media lokal, Philly.com telah mengidentifikasi pelaku tersebut adalah Joseph Pacini.

Aksi kekerasan kepada para polisi menurut catatan serta hasil pengamatan kian mengalami peningkatan pada wilayah AS. Jhal ini utamanya usai insiden penembakan terhadap remaja kulit hitam yaitu Michael Brown dari wilayah Ferguson, di Missouri di bulan Agustus yang lalu serta diawali pula oleh aksi lainnya yaitu pencekikan yang mengakibatkan tewasnya seorang pria kulit hitam yang lain, Eric Garner dari kawasan New York di bulan Juli sebelumnya. Munculnya insiden ini juga sempat memicu aksi protes yang dilancarkan oleh warga AS pada berbagai penjuru dan memprotes tindakan yang tak proporsional oleh petugas polisi AS kepada warga kulit hitam.