Mon. Apr 10th, 2023

kabaraku.com

Berita Terkini, Sinopsis Film Terbaru 21, Olahraga Sepakbola

Internasional Terhangat – Warga Jerman Kompak Membela Kaum Muslim

2 min read

Mulai pada pekan yang lalu, aksi gerakan anti-Islam pada wilayah Jerman sempat menunjukkan eksistensinya. Dalam aksi tersebut diperkirakan ada 18.000 warga yang terlibat, mayoritas mereka adalah pegiat Neo-Nazi, mereka mengadakan parade Pegida. Parade tersebut merupakan akronim untuk “Warga Eropa Patriotik Menolak Islamisasi Peradaban Barat”. Parade Gerakan Anti-Islam yang paling ramai diadakan pada Kota Dresden serta Cologne, sesuai apa yang dilansir oleh the Independent, pada Selasa (6/1).

Sementara untuk isu yang diangkat oleh para peserta parade tersebut ialah adanya permintaan supaya hukum imigrasi lebih diperketat lagi. Kendornya aturan pada Jerman menjadikan para pendatang asal Turki maupun Timur Tengah menjadi membanjir. Kemudian negeri Panzer tersebut dinilai akan makin terislamkan. “Pemerintah telah mengizinkan orang Suriah datang ke Jerman, dan saat ini ISIS pun mewabah pada negara kita,” diserukan salah seorang peserta dari Pegida.

Namun tanpa diduga, ada pula ribuan warga Jerman yang lain menunjukkan rasa solidaritas dan menentang adanya sikap anti-Islam tersebut. Seperti yang dilaporkan oleh International Business Times, hingga ribuan warga pada penjuru kota mengadakan acara unjuk rasa tandingan. Untuk dibayangkan, pada Cologne pada kemarin malam waktu lokal, para peserta Pegida sempat kalah banyak jika dibanding dengan kelompok pro-muslim dimana mereka mencapai 2.000 orang. Masyarakat Jerman yang mendukung adanya imigrasi juga membawa papan yang memuat nada simpatik. “Silakan para pengungsi datang saja ke Jerman” dan “Tak ada tempat bagi Nazi di tanah Jerman”.

Dari Stuttgart, penentang Pegida tercatat 22 ribu orang. Sementara di Berlin, ada 5.000 warga yang berkampanye untuk mendukung imigrasi serta adanya menolak sentimen anti-muslim. Pihak kantor berita DPA meramalkan hingga lebih dari 30 ribu orang telah turun ke jalanan, terlibat unjuk rasa tandingan Pegida. Kanselir Jerman, Angela Merkel sendiri mengatakan tak akan pernah mau mengikuti kemauan Pegida serta memastikan bahwa kebijakan imigrasi tetap ramah terhadap pendatang, baik dari manapun mereka berasal. “Yang diserukan pemimpin Pegida adalah kebencian. Saat mereka berteriak bahwa ‘kamilah rakyat’, sesungguhnya apa yang mereka maksud ialah ada hal yang tak pantas menjadi warga Jerman sebab warna kulit serta agama,” ujar Merkel.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *