Internasional Terhangat – Petinggi Front Nusra Tewas Oleh Serangan Militer Suriah
2 min read
Serangan yang dilancarkan oleh militer Suriah berhasil menewaskan komandan dari kelompok militan Front Nusra, militan yang berafiliasi bersama Al-Qaeda. Sejumlah petinggi Front Nusra juga turut tewas pada serangan itu. Adalah Abu Humam al-Shami yang tewas pada ledakan dari Provinsi Idlib hari Kamis (5/3) waktu lokal. Pada waktu itu, Abu Humam tengah menghadiri sebuah pertemuan bersama pemimpin dari Front Nusra yang lainnya.
Salah seorang sumber, sesuai yang dilansir oleh Reuters, pada Jumat (6/3/2015), mengatakan sedikitnya 3 orang komandan dari Front Nusra yang tewas lantaran terkena ledakan dalam aksi yang diinisiasi oleh militer Suriah tersebut. Akan tetapi tak disebutkan secara lebih lanjut terkait identitasnya. Dari kantor berita Suriah, SANA yang mengutip respondennya menyebut bahwa nama Abu Humam beserta beberapa petinggi Front Nusra tewas pada operasi militer Suriah, dimana memang menargetkan acara pertemuan militan pada desa Hobait, Idlib.
Berdasar sumber militer lokal diketahui bahwa militer Suriah melancarkan serangan dan difokuskan kepada Front Nusra serta militan yang lainnya pada kawasan Abu al-Dhuhur, yang terletak pada kawasan timur laut Hobait. Militan lokal mulanya mengakui bahwa Abu Humam mati karea serangan udara AS serta koalisi pada wilayah Suriah. Akan tetapi kemudian dari juru bicara koalisi AS pun menyangkal erta menyatakan bahwa pihaknya tak melancarkan serangan udara pada kawasan Hobait selama 24 jam terakhir.
Pada beberapa bulan belakangan, militan Front Nusra memang masih bertahan pada kawasan Suriah serta sanggup kian memperluas wilayah kekuasaannya di wilayah Idlib. Saat pihak AS melancarkan operasi militer kepada ISIS serta memutuskan untuk melatih sejumlah kelompok pemberontak Suriah guna dipersiapkan dalam memerangi ISIS, Front Nusra justru memanfaatkan momen itu guna mengambil alih kawasan yang telah dikuasai kelompok pemberontak. Pemimpin dari Front Nusra, belum lama ini menyatakan bahwa pihaknya akan memutus aliansi bersama Al-Qaeda demi mewujudkan sebuah entitas yang baru dan didukung oleh negara-negara Teluk, hal tersebut tak lain adalah untuk meruntuhkan rezim penguasa Presiden Suriah, Bashar al-Assad.
