Internasional – Suriah Kuasai Darayya Setelah Pemberontak Meninggalkan Kota

Pemerintahan Suriah telah berhasil mengambil alih kota Darayya, setelah kelompok pemberontak meninggalkan daerah tersebut dengan kesepakatan untuk mengakhiri pengepungan Darayya yang berjalan semenjak empat tahun.

Bus-bus yang berisi para pejuang pemberontak yang tersisa akhirnya meninggalkan kota tersebut pada hari Sabtu (27/8) dan menuju kota yang masih dikuasai oleh para kelompok pemberontak, lainnya di Idlib.

BBC Arab melaporkan bahwa kota yang berdekatan dengan ibukota Damaskus dipastikan telah bersih dari kelompok pemberontak yang menyerahkan senjata berat yang mereka miliki kemudian meinggalkan kota tersebut.

Sementara itu di salah satu bagian wilayah Aleppo, dilaporkan setidaknya 15 orang tewas dalam sebuah serangan bom barel. Syrian Observatory for Human Rights yang berbasis di Inggris mengatakan bahwa dua bom barel itu meledak di salah satu bagian wilayah yang dikuasai oleh kelompok pemberontak. Bom pertama yang meledak pada awal pekan ini menewaskan warga sipil yang sebagian dari mereka adalah anak anak, bom kedua meledak ketika warga berkerumun di dekat bekas ledakan pertama.

Utusan Khusus PBB untuk Suriah, Staffan de Mistura, telah mendesak pihak yang bertikai di Aleppo untuk  menyetujui pengiriman bantuan kemanusiaan tanpa adanya gangguan pada hari Minggu (28/8).

Tentara militer Turki di kabarkan mengalami bentrokan dengan kelompok militan Kurdi di Suriah bagian utara, yang sebelumnya tank tank milik Turki dan kendaraan militer mereka telah melewati perbatasan pada awal pekan ini untuk membantu pasukan pemberontak Suriah untuk mengambil alih kota Jarablus dari kekuasaan kelompok militan ISIS, dan dalam upaya untuk menghentikan berkembangnya kelompok militan etnis Kurdi di wilayah perbatasan.

Pada hari Jumat (26/8) kemarin, Menteri Luar Negeri Amerika Serikat, John Kerry mengatakan bahwa ia dan pihak Rusia melalui Sergei Lavrov telah mendapatkan kejelasan perihal upaya gencatan senjata, namun masih ada sedikit permasalahan yang harus diselesaikan.

Perundingan yang dilakukan di Jenewa, Swiss ini adalah salah satu upaya untuk menemukan cara menghentikan permusuahan kedua negara yang sempat tersendat pada bulan lalu. Amerika Serikat yang mendukung kelompok militan Kurdi ini harus bersitegang dengan Rusia yang mendukung pemerintahan Bashar al-Assad yang membuat kedua negara adidaya itu bersitegang.