Internasional – Seorang Pria Menyerang Polisi Dengan Golok di Belgia

Seorang pria tewas ditembak polisi karena melakukan penyerangan dengan sebilah golok di Charleroi, Belgia pada hari Sabtu (6/8) waktu setempat. Pelaku yang menyerang polisi ini telah melukai dua petugas polisi perempuan akibat sabetan golok, hingga akhirnya si pelaku berhasil dilumpuhkan dengan tembakan.

Penyerangan terjadi di luar kantor polisi yang berada di tengah kota itu. Pria yang bersenjatakan golok memaksa merangsek area kantor polisi lalu melakukan penyerangan. Seorang petugas polisi terluka parah akibat luka sabetan di wajah, sedang seorang lagi mengalami luka ringan. Sang pelaku sempet meneriakkan takbir ketika melakukan penyerangan.

CNN memberitakan seperti yang di lansir dari Radio Television Belge Francophone yang menyebutkan polisi ketiga yang belum sempat diserang menembak pria itu. Kondisinya sendiri simpang siur. Ada media yang menyebut  si pelaku tewas, ada pula media yang menyebutkan pelaku mengalami kondisi kritis.

Pihak berwenang sendiri masih dalam proses mengidentifikasi pelaku

Charles Michel, Perdana Menteri Belgia seperti yang di lansir oleh Reuters mengutuk serangan terhadap polisi itu, Sementara Menteri Dalam negeri Jan Jambon menyebut penyerangan itu adalah tindakan seorang pengecut.

“Indikasi awal kelas mengarah ke tindakan terorisme,” kata Perdana Menteri Belgia Charles Michel di sebuah televisi RTL.

Belgia sendiri saat ini masih dalam kondisi waspada tinggi, Belgia berada dalam status keamanan level ketiga, satu tingkat dengan level keamanan yang paling tinggi yakni level empat.

Hal ini dilakukan setelah aksi tindakan terorisme yang menewaskan 31 orang pada bulan Maret yang lalu. Terjadi ledakan dua bom yang meledak di bandara Brussels dan satunya lagi  meledak di stasiun kereta bawah tanah.

Kelompok militan ISIS mengklaim bertanggung jawab atas ledakan di dua area publik yang ikut melukai lebih dari 300 orang tersebut.

Untuk kasus penyerangan terhadap dua petugas polisi wanita ini belum ada pihak yang mengklaim bertanggung jawab, namun ISIS telah menyerukan kepada anggota dan simpatisan mereka untuk melakukan penyerangan di mana pun, dengan apa pun yang mereka miliki.