Internasional – Sarkozy Kalah Dalam Pemilihan Kandidat Presiden

Karir politik mantan Presiden Perancis, Nicolas Sarkozy telah secara efektif berakhir, setelah ia mendapatkan kekalahan memalukan pada hari Minggu (20/11). Dirinya mengalami kekalahan melawan mantan presiden Francois Fillon pada putaran pertama untuk pemilihan kandidat presiden dari Partai Republik sayap kanan untuk maju sebagai calon presiden dari partai tersebut pada pemilihan umum musim semi mendatang.

Fillon yang merupakan kandidat presiden yang berlatar belakang sosial konservatif, seorang yang melakukan pembaharuan dalam hal pasar bebas dan merupakan seorang pengagum dari Margaret Thatcher dan seorang yang menentang pernikahan sesama jenis tersebut telah berhasil memenangkan kandidat pencalonan dengan total suara mencapai 49% dari jajak pendapat.

Dia kemudian masih harus melalui putaran kedua untuk melawan bakal calon yang lebih moderat, Alain Juppe, seorang walikota Bordeaux yang memimpin di bawah perdana menteri Jacques Chirac.

Mantan presiden Sarkozu tersebut menderita kekalahan yang memalukan setelah tersingkir dari kampanye yang dai canangkan untuk mempertahankan identitas negara Perancis, yang melakukan pelarangan kepada wanita muslim untuk mengenakan hijab di universitas dan dipaksa untuk memprotes terhadap dirinya atas tuduhan bersalah dihadapan dengan beberapa penyelidik hukum dalam pembiayaan yang diduga korup, menunjukkan bahwa dirinya adalah salah satu tokoh yang di benci di politik sayap kanan sama seperti halnya para tokoh politik di sayap kiri.

Sarkozy sendiri sempat dilaporkan mendapatkan bantuan dana kampanye dari mantan diktator yang telah tewas dari Libya, Muammar Gadhafi, diduga dia mendapatkan dana sekitar 2 juta dollar untuk membiayai kampanyenya ketika pada tahun 2006 silam yang pada akhirnya dia terpilih menjadi presiden.

Fillon dan Juppe saat ini memiliki waktu sekitar satu minggu untuk mempersiapkan pertempuran untuk menjadi orang yang mampu mempersatukan Perancis dan melwan kelompok sayap kanan di negara yang tengah berjuang untuk menuntaskan permasalahan pengangguran massal, kelesuan ekonomi dan ancaman dari terorisme.

Donald Trump yang memenangi pemilihan presiden Amerika Serikat telah menjadi sorotan bahwa hasil tersebut akan mempengaruhi hasil pemilu di Perancis berikutnya. Jajak pendapat yang telah dikeluarkan menunjukkan bahwa pemimpin garda depan nasional, Marine Le Pen akan menjadi presiden Preancis di putaran final pada bulan Mei tahun depan, namun kemungkinan hal itu akan cukup sulit baginya untuk menang.