Internasional – Protes Sengketa Pemilu Berakibat Ribuan Orang Ditangkap

Pihak keamanan negara Gabon di Afrika telah melakukan penangkapan kepada lebih dari 1.000 orang di hari kedua demonstrasi terhadap sengketa hasil pemilihan umum presiden. Media setempat melaporkan bahwa tiga orang telah tewas dalam insiden yang terjadi di ibukota negara Gabon, Libreville.

Para simpatisan dari pihak opisisi melakukan aksi turun ke jalan setelah pemerintah mengumumkan bahwa Presiden Ali Bongo telah terpilih kembali menjadi presiden pada hari Rabu (31/8) kemarin. Sementara pemimpin pihak oposisi yang sedang dalam masa persembunyian, Jean Ping mengatakan kepada kantor berita BBC bahwa kantor partainya telah diserang dan dibom.

Dari berbagai pihak baik dari PBB, Amerika Serikat dan Perancis yang telah sempat menjadikan Gabon menjadi bekas mereka menyerukan kepada pemerintah untuk menunda hasil dan melakukan transparansi dari komisi pemilihan terkait hasil dari pemilihan umum presiden Gabon.

Menteri Dalam Negeri, Pacome Moubelet Boubeya mengatakan kepada pada hari Kamis (1/9) kemarin bahwa sekitar 800 orang lebih telah ditangkap di ibukota Libreville dan 400 lainnya ditangkap di wilayah lain.

Pasukan keamanan Gabon telah melakukan berbagai penangkapan akibat para demonstran melakukan penyerangan terhadap gedung majelis nasional pada hari Rabu (31/8), yang meruntuhkan gerbang utama gedung tersebut. Pada hari Kamis (1/9) bangunan disekitar kantor tersebut telah dibakar dan banyak jendela telah hancur dan beberapa mobil hangus terbakar di sekitar jalanan tersebut.

Dalam pidato nasionalnya, Presiden Ali Bongo mengatakan bahwa demokrasi di negaranya tidak berjalan dengan baik karena adanya serangan yang terjadi di gedung parlemen. Polisi sempat menghalau demonstran dengan tembakan gas air mata untuk mencegah para demonstran berkerumun di daerah itu dan menangkap orang orang yang masih bersikukuh untuk bertahan dan melakukan protes.

Wartawan dari BBC, Charles Stephane Mavoungou yang berada di LibreVille mengatakan bahwa warga di ibukota tidak bisa untuk mengakses internet.

Sementara itu, Jean Ping mengatakan kepada BBC bahwa helikopter kepresidenan telah melakukan pengeboman terhadap kantor pusat partai mereka yang menewaskan dua orang petugas partai.

“Mereka menyerang sekitar pukul 01.00, mereka melakukan pengeboman dengan menggunakan helikopter dan mereka melakukan penyerangan itu ke daratan,” kata pemimpin dari pihak oposisi dalam sebuah pernyataan.

Salah seorang juru bicara dari National Union Party mengatakan bahwa pasukan keamanan sendiri pada hari Kamis (1/9) malam telah melakukan penahanan kepada para anggota partai oposisi di dalam gedung parlemen.