Internasional – Pria Kulit Hitam Tewas Terkena Senjata Kejut Polisi

Seorang pria meninggal setelah mendapatkan dua kali tembakan dari senapan kejut yang ditembakkan dari petugas polisi di California. Menurut pernyataan dari Departemen Sheriff Los Angeles, pria yang masih belum teridentifikasi itu meninggal pada Jumat (30/9) dini hari pukul 2:00 waktu setempat di luar blok apartemen di Orang Grove.

Menurut kantor berita ABC yang mendapatkan hasil dari rekaman kamera pengawas setidaknya menunjukkan delapan mobil polisi telah diparkir di luar blok apartemen, dan sejumlah petugas sempat terekam tengah berada di halaman sebuah properti.

Shaine Lindsay yang mengatakan kepada KTLA bahwa dirinya adalah seorang ibu dengan empat orang anak mengatakan bahwa ia telah menelepon nomor kantor polisi untuk meminta bantuan dan ia adalah seorang penderita bipolar.

Polisi segera tiba dan meminta oranng tersebut untuk menjatuhkan alat pemadam kebakaran dan pisau yang pria itu pegang. Ketika pria itu memilih menolak perintah, pria tersebut akhirnya mendapatkan tembakan kejut sebanyak dua kali.

Dia juga dilaporkan sempat menutup pintu saat petugas datang yang kemudian terpaksa membuka pintu secara paksa, kemudian meminta Lindsay untuk keluar ruangan dan mulai memukuli pria tersebut.

“Petugas sempat bergulat dengan pria itu, menendang kepala di bagian kepala petugas dengan menggunakan tongkat, kemudian mereka melakukan tindakan CPR terhadapnya kemudian ia tewas,” kata Lindsay kepada KTLA.

Insiden ini sendiri masih diselelidiki oleh kepolisian setemapt dan detektif khusus kasus pembunuhan. Kapten Steven Katz mengatakan bahwa mereka menerima dua panggilan, pertama pada pukul 2:00, penelepon tersebut adalah seorang pria, tapi polisi belum sempat mengetahui identitasnya.

Penelepon kedua teridentifikasi sebagai gangguan domestik, tentang kepemilikan senjata tajam dan narkotika. Ia juga mengkonfirmasi bahwa telah menggunakan senjata kejut sebanyak dua kali sebagai upaya perlawanan, tapi ia tidak mengkonfirmasi adanya penggunaan tongkat dalam serangan tersebut.

Enam petugas polisi datang ke rumah pria tersebut, dan menemukan seorang wanita serta dua remaja laki-laki yang berada di dalam rumah ketika mereka memasukinya.

Lindsay mengatakan bahwa korban memiliki delapan orang anak, dan menyebut pria itu adalah seorang ayah yang baik yang membutuhkan pertolongan.

“Mereka tidak harus membunuhnya,” kata wanita tersebut dengan isak tangis, wanita itu saat ini dilaporkan tengah hemil dengan usia kandungan enam bulan.