Internasional – Petinggi Uni Eropa Akan Bahas Inggris di Mediterania

Pemimpin sejumlah negara yang bergabung di Uni Eropa akan melakukan pertemuan di sebuah pulau kecil di laut Mediterania untuk membahas penanganan segudang masalah yang Uni Eropa hadapi. Tetapi Inggris tidak akan hadir dalam pertemuan tersebut.

Perdana Menteri Italia Matteo Renzi, Kanselir Jerman Angela Merkel dan Presiden Perancis Francois Hollande akan melakukan sajian makan bersama di Naples, Italia sebelum terbang ke pulau kecil di Mediterania, Ventotene.

Pertemuan yang direncanakan akan digelar pada tanggal 22 Agustus ini akan membahas beberapa permasalahan, khususnya langkah kedepannya Uni Eropa setelah kehilangan salah satu anggotanya, Inggris yang memilih keluar dari Uni Eropa. Inggris keluar dari Uni Eropa setelah rakyat mereka menyetujui keputusan negaranya untuk berpisah dengan Uni Eropa dalam sebuah referendum yang digelar pada tanggal 23 Juni yang lalu.

Hal ini membuat pemimpin pemimpin negara anggota Uni Eropa yang tersisa untuk segera membangun seperangkat tujuan sebelum pertemuan puncak resminya di Bratislava, untuk merencanakan kembali jalur yang mereka tempuh untuk Uni Eropa setelah Inggris memilih Brexit.

Selain kehilangan salah satu anggotanya yang paling kuat dan paling kaya, yakni Inggris. Uni Eropa juga harus berurusan denganberbagai  permasalahan meliputi masalah pengungsian, terorisme dan hubungan dengan tetangga tak terduga mereka , Rusia dan Turki.

Pulau Ventotene sendiri adalah tempat bersejarah untuk melakukan pertemuan dan telah memainkan peran sentral di politik eropa di era sebelumnya. Tempat ini sebelumnya adalah penjara pada masa kediktatoran Benito Mussolini yang menahan beberpa tahan politik. Dua tahanan politik yang mengibarkan bendera anti-fasis, Ernesto Rossi dan Altiero Spinelli, yang pada tahun 1941 menerbitkan teks For a Free and United Europe, Sebuah draft manifesto yang kemudian dikenal dengan Ventotene Manifesto.

Manifesto ini beredar di kalangan anggota perlawanan Italia, kemudian dipromisikan keseluruh wilayah Eropa, sebuah konsep yang sangat radikal ini adalah cara untuk mencegah konflik diwilayah tersebut. Pengaruh yang sangat besar dari manifesto ini telahmemberikan inspirasi tebentuknya Gerekan Federalis Eropa Italia, yang memberikan landasan politik yang kuat untuk Federalism Principle.