Internasional – Penduduk Aleppo Masih Menunggu Upaya Evakuasi

Milisi yang mendapat dukungan dari Iran tengah mencegah warga sipil dan pejuang oposisi untuk meninggalkan distrik yang terkepung di Aleppo timur. Ditengah pihak Rusia yang tengah berjuang untuk meyakinkan pemerintah Assad dan militan yang bersekutu untuk mematuhi kesepakatan gencatan senjata antara kedua belah pihak.

Penembakan di wilayah yang dikepung masih tetap berlanjut pada hari Rabu (14/12) pagi waktu setempat meskipun perjanjian yang ditengahi oleh intelijen Turki dan militer Rusia pada hari Selasa (13/12) telah menunjukkan bahwa mereka menawarkan penangguhan untuk puluhan ribu warga sipil yang terperangkap di wilayah tersebut.

Masih belum ada kejelasan pada hari Rabu (14/12) mengenai warga yang akan diizinkan untuk meninggalkan Aleppo timur dan masih belum ada kejelasan juga menegani apakah kesepakatan tersebut akan terus berlanjut.

Kelompok pemberontak yang berada di dalam kota Aleppo timur mengatakan bahwa mereka akan mendukung perjanjuan tersebut, namun milisi yang di dukung oleh Iran di area tersebut telah menyebabkan serangan kembali ke Aleppo timur yang telah menghalangi proses tersebut kerena kesepakatan itu tercapai tanpa keterlibatan Assad atau Iran.

“Milisi sektarian ingin melanjutkan pembantaian di Aleppo dan dunia harus bertindak untuk mencegah pembataian sekatarian yang dipimpin oleh Iran tersebut. Pihak oposisi sendiri masih akan terus mematuhi perjanjian tersebut,” kata Bassam Mustafa, seorang anggota dewan politik Noureddine Zinki, yang merupakan salah satu kelompok pemberontakn utama di Aleppo timur.

Yasser al-Youssef, seorang juru bicara kelompok tersebut mengatakan bahwa Rusia tengah berusaha untuk meyakinkan pemerintahan Assad untuk menerima keputusan gencatan senjata. Menteri luar negeri Turki, Mevlut Cavusoglu mengatakan bahwa diskusi tersebut masih terus berlangsung dengan Rusia dan Iran untuk melanjutkan proses evakuasi warga yang telah direncanakan.

Pihak Rusia dan Turki telah menegosiasikan perjanjian tersebut ternyata tanpa sepengaetahuan rezim Assad. Militer Suriah pada awalnya mengatakan bahwa mereka tidak memiliki pengetahuan tentang kesepakatan tersebut sebelum backtracking dan mengatakan bahwa evakuasi akan dimaulai pada hari Rabu (14/12) pukul 05:00 pagi waktu setempat. Evakuasi bagi warga yang berada di wilayah yang dikuasai oleh pemberontak di Aleppo timur sendiri hingga saat ini masih belum dimulai.