Internasional – Iran dan Saudi Sama-sama Upgrade Rudal
2 min readDiberitakan bahwa kedua negara berseteru yaitu Iran dan Arab Saudi sama-sama memperbarui persenjataan rudal mereka. Pihak Iran memperlihatkan stasiun rudal bawah tanah milik mereka lewat media berita Fars. CNN memberitakan pada Kamis (15/10), sebuah terowongan yang terletak 500 meter di bawah gunung dengan ukuran sangat besar berupa 3 jalur truk yang sanggup dilewati rudal balistik berukuran jumbo.
Pada video unggahan hari Rabu tersebut, nampak sejumlah truk memuat rudal sedang terparkir pada sepanjang terowongan kepunyaan Kekuatan Angkasa Garda Revolusi Iran. Video tersebut ditayangkan selang berapa hari usai media Iran memberitakan hasil uji coba terhadap rudal balistik jarak jauh. Sementara pejabat Amerika Serikat menuding bahwa aksi uji coba tersebut adalah pelanggaran terhadap resolusi PBB sehubungan dengan larangan aktivitas atas rudal balistik.
Pemerintah Iran memang sedang memperbarui teknologi rudal demi menggantikan pasokan yang terbilang sudah mulai usang. “Mulai tahun depan, generasi terbaru yang lebih canggih daripada rudal jarak jauh dengan bahan bakar padat serta cair mulai menggantikan produk rudal yang ada pada saat ini,” terang Brigadir Jenderal Amir Ali Hajizadeh, juru bicara militer Iran.
Selain itu, Hajizadeh juga mengatakan, stasiun rudal bawah tanah yang dipamerkan pada situs Fars hanyalah salah satu dari sejumlah fasilitas serupa di semua penjuru Iran. Berpidato pada sebuah kuliah umum universitas Teheran belum lama ini, Hajizadeh menegaskan bahwa seluruh pangkalan militer AS yang ada di Timur Tengah berada dalam jangkauan rudal-rudal Iran.
Di lain sisi, pemerintah Arab Saudi telah memborong sejumlah 320 rudal Patriot PAC-3 Lockheed Martin Corp hasil kesepakatan dengan pihak Amerika Serikat pada pekan yang lalu. Pihak Saudi juga hendak membeli sistem pertahanan anti-rudal jarak jauh. Staf senior Lockheed selaku pembuat senjata tersebut pada media Reuters, Rabu (14/10), menyatakan bahwa kesepakatan pada pekan lalu tersebut menjadi bagian dalam rencana pembelian 600 unit rudal Patriot AS oleh pemerintah Saudi.
Arab Saudi saat ini memang berpartisipasi dalam koalisi bentukan AS untuk memberantas ISIS di kawasan Suriah serta menggempur pemberontak Houthi yang disupport oleh pemerintah Iran di wilayah Yaman.