Internasional – Gadis Muslim Jerman Tetap Ikut Latihan Renang

Pengadilan Tinggi Jerman telah memutuskan bahwa gadis-gadis Muslim ultra-konservatif harus ikut ambil bagian dalam kelas renang.  Kelas renang di sekolah campuran yang merupakan kurikulum wajib dalam pendidikan di negara tersebut sempat ditentang oleh gadis berusia 11 tahun yang telah menegaskan bahwa menggunakan baju renang burkini, baju renang yang menutupi seluruh tubuh tetap dianggap sebagai pelanggaran berpakaian di Islam.

Mahkamah konstitusi di Karlsruhe pada hari Rabu (6/12) telah menolak banding dari orang tua gadis tersebut yang mengatakan bahwa dia harus dibebaskan dari kelas renang karena burkini dianggap sebagai pakaian yang tidak sesuai dengan etika kesusilaan Islam.

Seorang juru bicara pengadilan tinggi itu sendiri saat ini masih tidak bisa dihubungi untuk memberikan komentar atas putusan pengadilan tersebut. Jerman sendiri telah berada dalam kondisi negara yang panas setelah muncul perdebatan dalam masyarakat karena telah berusaha untuk mengintegrasi lebih dari satu juta pencari suaka terutama Muslim yang melarikan diri dari perang dan penganiayaan yang telah mulai masuk ke negara tersebuat awal tahun ini.

Kanselir Angela Merkel yang merupakan tokoh konservatif telah mendapatkan hukuman pada jajak pendapat dalam pemilihan regional dengan para pemilih yang marah dengan apa yang dilihat sebagai kebijakan dirinya yang membukakan pintu untuk pencari suaka. Pada hari Selasa (5/12) kemarin dirinya telah mengusulkan untuk pelarnagan terhadap wanita Muslim untuk menggunakan kerudung yang menutupi wajah secara penuh.

Merkel yang merupakan bagian dari Kristen Demokrat tersebut telah memberikan dukungannya terhadap AFD, partai populis yang mengatakan bahwa Islam tidak sesuai dengan konstitusi, termasuk ketika mereka mengintegrasi imigran pada konferensi partai pekan ini.

Putusan pada hari Rabu (7/12) tersebut bisa memberikan kredibiltas lebih untuk usaha di masa depan oleh pemerintah untuk melarang pemakaian cadar setelah diadakannya pemilihan parlemen pada tahun depan.

Gadis itu sendiri berpendapat pada pengadilan ditingkat yang lebih rendah sebelumnya  yang menyatakan bahwa pemakaian burkini tetap menunjukkan bentuk tubuhnya dan itu adalah sesuatu yang bertentangan dalam agamanya.

Mahkamah Konstitusi mencatat bahw pengadilan ditingkat lebih rendah tersebut telah menemukan bahwa ini adalah tidak benar dan selanjutnya menemukan bahwa ada aturan dalam Islam yang mengikat untuk menentukan pakaian yang harus dipakai.