Internasional – Evakuasi Warga Aleppo Timur Berakhir

Proses evakuasi di timur Aleppo telah berakhir, yang telah menjadi bagian penting perlawanan pemberontak Suriah terhadap rezim Bashar al-Assad. Sekitar 4.000 pejuang pemberontak dan penduduk telah meninggalkan kota tersebut pada hari Kamis (22/12), yang merupakan kelompok terakhir yang mengungsi dari wilyah yang masih diduduki oleh kelompok pengungsi.

Pasukan Suriah mengatakan bahwa mereka telah berhasil menguasai kota Aleppo secara penuh serta telah memberikan kembali suasana keamanan dan ketertiban di kota tersebut.

Evakuasi terakhir tersebut telah menambahkan jumlah total orang-orang yang meninggalkan Aleppo di pekan terakhir yang mencapai sedikitnya 40.000 orang. Upaya pengungsian mereka merupakan dampak dari kesepakatan antara Turki dan Rusia untuk melakukan gencatan senjata yang sebelumnya sempat runtuh dalam beberapa waktu.

Puluhan ribu warga telah terancam akan ancaman kematian atas tindakan ofensif yang dilakukan oleh pasukan loyalis Bashar al-Assad, yang mendapatkan dukungan dari pasukan milisi Iran,  atau menyerah atas wilayah yang telah terkepung yang memaksa mereka untuk menghilang. Pihak militan sendiri  telah menyebabkan kematian bagi warga  ketika mereka berupaya secara paksa untuk menguasai Aleppo Timur. Pemukiman di wilayah tersebut telah berada dalam kondisi yang memprihatinkan dimana tidak ada rumah sakit yang berfungsi dan sedikit ada listrik serta sedikit air ditengah kondisi cuaca di musim dingin.

Setelah pertemuan dengan delegasi dari Iran, Assad mengatakan bahwa peperangan ini akan berakhir sukses jika mereka berhasil memusnahkan terorisme di setiap sudut di seluruh wiayah Suriah dan menciptakan situasi yang baik untuk menjadi solusi berakhirnya peperangan tersebut.

Namun pejabat senior dari perwakilan PBB memperingatkan bahwa upaya evakuasi pukulah ribu penduduk di Alepoo tidak akan merubah situasi mereka di tempat yang terbilang aman di luar kota tersebut. Banyak dari mereka memilih pergi ke daerah di provinsi Idlib, yang berada di bawah kendali pemberontak Islamis dan telah diprediksi akan menjadi target dari kampanye Assad dalam membasmi pemberontakan.

Diplomat PBB khusus untuk Suriah, Staffan de Mistura mengatakan bahwa upaya keamanan di seluruh Suriah harus mendapatkan jaminan jika peperangan lain yang sama seperti di Aleppo tidak dapat dihindari.

“Banyak dari mereka pergi ke Idlib, di mana diprediksi akan memiliki nasib yang sama seperti Aleppo,” kata De Mistura di Jenewa, Swiss.