Internasional – Erdogan Menutup Seribu Sekolah Yayasan Gulen Setelah Kudeta

Recep Tayyip Erdogan selaku Presiden Turku telah mengeluarkan dekrit yang berisikan tentang penutupan kepada lebih dari seribu sekolah swasta yang berada di seantoro Turki. Namun itu bukan semua sekoah swasta, namun sekolah swasta yang berada dibawah naungan dari Yayasan Gulen. Kebijakan tersebut telah dikeluarkan dalam rangka menyita asset beserta penelusuran akan keterlibatan Fethulla Gulen. Salah seorang ulama yang merupakan pemilik yayasan telah dituding sebagai dalang kudeta.

Berdasarkan laporan dari The Guardian telah melaporkan pada Minggu 24/7/2016. Dekrit presiden tersebut tidak hanya memicu ditutupnya sekolah. Detailnya ada 1.043 sekolah telah ditutup, 1.229 lembaga amal serta LSM yang telah dibekukan operasinya. Ada juga 35 rumah sakit yang berhubungan dengan Gulen, dilarang untuk menerima pasien, ada 15 universitas yang diliburkan serta 19 koperasi yang juga sudah dibekukan asetnya.

Tidak hanya itu saja, pemerintah Turki pun berhasil untuk menangkap Halis Hanci. Hanci disebutkan sebagai tangan kanan dari Gulen. Selama ini Hanci tinggal di kota Calgary, Kanada tetapi pulang ke Turki pada dua hari sebelum berlangsungnya kudeta. Dirinya disebut sebagai sosok kunci yang berupaya untuk menggulingkan Erdogan.

Pihak kepolisian Turki pun juga telah menangkap Muhammed Sait Gulen pada kota Erzurum. Dirinya merupakan keponakan dari sang ulama karismatik tersebut. Sebagaimana yang telah dilaporkan oleh kantor berita Anadolu yang menyatakan apabila Sait diduga sudah terlibat pada jaringan kudeta.

Gulen sendiri dulunya merupakan sekutu dari Erdogan, tetapi meraka pun akhirnya pecah kongsi di tahun 2013. Gulen pun sangat berpengaruh di sejumlah provinsi, memiliki banyak yayasan yang telah tersebar di banyak daerah karena rekam jejaknya sebagai seorang ulama yang begitu karismatik saat Turki masih dikuasai oleh kelompok sekuler.

Kini Gulen pun telah menetap di Pennsylvania, AS. Pemerintah Turki telah mengirimkan surat resmi pada Washington yang menuntut Gulen untuk diekstradisi. Gulen pun segera dikirim menuju Turki.

Ribuan orang pun sudah ditangkap baik dari pejabat publikm dosen, guru, perwira militer, sampai prajurit rendahan. Akibat kudeta tersebut gagal, 246 orang telah tewas.