Internasional – Bom Mobil Meledak di Benghazi Menewaskan 22 Orang

Sebuah ledakan yang berasal dari sebuah mobil terjadi di pos keamanan di bagian timur kota Benghazi, Libya, bom mobil tersebut menewaskan 22 orang dan 20 lainya mengalami luka luka pada hari Selasa (2/8).

Aparat keamanan dan petugas medis melaporkan seperti yang di kutip Reuters, ledakan itu terjadi di wilayah pemukiman warga di distrik Guwarsha. Tempat itu memang merupakan area pertempuran antara pemerintahan timur Libya dengan aliansi militan islam dan oposisi lainnya.

Aliansi Dewan Syuro Revolusi Benghazi telah mengklaim berada di balik serangan ini. Kelompok ini mengaku telah melakukan penyerangan dan menewaskan 28 orang dan melukai 70 orang lainnya.

Kota Benghazi sendiri telah menjadi area kekerasan semenjak komandan Tentara Nasional Libya, LNA, Khalifa Haftar, melancarkan kampanye militer melawan Dewan Syuro Revolusi Benghazi dua tahun yang lalu. Pasukan Haftar berhasil memperoleh kemajuan akan tetapi belum mampu secara penuh menguasai kota Benghazi.

Peristiwa ini merupakan bom mobil untuk keempat kalinya di kota itu dalam sepekan terakhir. Komandan LNA yang lain, Fadel al-Hassi, mengatakan serangan yang kerap terjadi ini mentargetkan pos pos pasukan khusus mereka.

Menurut saksi mata yang diwawancarai Reuters, sebuah gedung berlantai tiga telah runtuh akibat saking besarnya ledakan yang muncul. Sebanyak sepuluh kendaraan, sebagian besar adalah mobil tempur telah hancur akibat ledakan. Empat komandan lapangan LNA dilaporkan telah tewas, beberapa jasad tentara LNA masih terperangkap di reruntuhan bangunan tersebut.

Pasukan Haftar sendiri telah bersekutu dengan pemerintahan timur Libya semenjak 2014 silam. Pemerintahan yang sekarang ini di dukung oleh PBB dan telah pindah ke kota Tripoli pada awal tahun ini,  namun pihak dari Haftar dan pemerintahan timur menolak mengakuinya.

Kelompok militan ISIS  sendiri juga berada di beberapa wilayah di Benghazi. Pekan yang lalu, serangan bunuh diri yang telah diklaim oleh ISIS terjadi di Guwarsha, serangan ini menewaskan tiga tentara keamanan dan melukai 25 orang lainnya.

Presiden Barack Obama pada awal pekan ini memerintahkan serangan melalui udara ke Libya guna melumpuhkan eksistensi ISIS, sebagai bagian koalisi pertempuran di Irak dan Suriah.