Internasional – Bom Meledak di Lokasi Wisata Thailand

Serangkain ledakan bom terjadi di berbagai wilayah di negara Thailand dalam kurun waktu 24 jam. Ledakan ini terjadi menjelang hari libur nasional untuk merayakan hari ulang tahun Ratu Sirikit, seorang istri permaisuri dari Raja Thailand sekarang ini, Raja Bhumibol Adulyadej, yang jatuh pada hari Jumat (12/8) yang lalu.

Seperti yang di beritakan Channel NewsAsia, dilaporkan satu orang mengalami luka akibat sebuah bom yang kembali meledak di Pantai Patong, di daerah wisata Phuket yang merupakan daerah pesisir yang menjadi tujuan turis asing maupun lokal paling terkenal di Thailand.

Media lokal dari Thailand, The Nation sendiri juga melaporkan bahwa seorang petugas polisi dari divisi penjinak bom juga sedang di kerahkan untuk memusnahkan bom lain di Pantai Loma yang berlokasi di dekat area Pantai Patong.

Di hari yang sama, tepatnya sekitar pukul 09.00 waktu setempat, pengunjung di area resor tepi pantai di wilayah Hua Hin dikagetkan dengan dua ledakan dan dilaporkan melukai empat orang.

Serangkaian ledakan bom ini terjadi hanya beberapa jam setelah dua bom di Hua Hin yang menwaskan satu orang dan melukai 21 orang lainnya yang terjadi pada hari Kamis (11/8) malam.

Menurut perwira kepolisian setempat yang berpangkat Letnan, Samoer Yoosumran, korban yang tewas merupakan warga Thailand yang berjenis kelamin perempuan. Sementara itu korban luka sendiri terdiri dari dua warga lokal dan delapan dilaporkan warga asing.

Pertama kalinya bom meledak di salah satu ruas jalan kecil di dekat sebuah bar sekitar pukul 22.20 waktu setempat. Ledakan itu mengakibatkan beberapa orang mengalami luka luka. Sekitar 20 menit kemudian, bom susulan meledak di sekitar 50 meter dari lokasi ledakan bom pertama.

“Bom itu ditanam di jalan yang kebanyakan dilewati oleh warga asing. Bom itu meledak ketika banyak warga asing mulai menginggalkan bar untuk kembali ke hotel,” kata Letnan Kepolisian, Samoer Yoosumran.

Pihak kepolisian setempat menyebutkan bahwa kejadian itu berkaitan erat dengan suasana politik yang panas di dalam negeri. Negari Gajah Putih itu sendiri baru saja menggelar referendum untuk mengadopsi konstitusi yang di ajukan oleh junta militer.