Fri. Apr 14th, 2023

kabaraku.com

Berita Terkini, Sinopsis Film Terbaru 21, Olahraga Sepakbola

Info Nasional Terhangat – Heboh, Penemuan Anak Hutan di Aceh

2 min read

Dari Aceh diberitakan bahwa seorang bocah laki-laki yang diduga masih berusia 15 tahun harus dirawat pada Rumah Sakit Zainal Abidin, di Banda Aceh. Ia bersama ibunya dibawa menuju rumah sakit usai ditemukan dari kawasan pedalaman Blang Pidie, Aceh. Mereka tidak bisa bicara serta memiliki tingkah yang ganjil. Anak yang belakangan diketahui bernama Nasiran bersama ibunya tersebut dirawat pada ruang isolasi Seurene I di RSUZA.

Pada kaca belakang kamar mereka ditutup dengan koran supaya anak itu tak minta diperbolehkan memanjat pohon. Nasiran nampak amat bersemangat menyantap keripik yang dibawakan beberapa orang. Pantauan di lokasi, Nasiran tak mengenakan apa-apa ketika ada dalam ruang isolasi. Malah sebuah pakaian nampak tergantung di kepala. Perawat juga memberikan popok namun juga tidak ia pakai.

Ia dengan ibunya memang tak dapat bicara. Nasiran berkomunikasi hanya memakai bahasa isyarat dan mengeluarkan suara yang tak jelas maksudnya. Sedangkan sang ibu hanya terduduk diam pada ranjang RS. “Keduanya tak dapat bicara serta ibunya menderita rabun mata,” ujar Salman, yang mengaku saudara mereka, pada Minggu (10/5/2015). Keduanya dirawat pada RSUZA sejak seminggu yang lalu. Tak diketahui pasti siapakah yang sudah mengantar keduanya hingga sampai ke RS sebab pihak RSUZA secara tiba-tiba mendapati anak serta ibu tersebut ada pada Ruang IGD.

Dari informasi yang dihimpun, ibu dengan anak tersebut ditemukan pencari batu pada hutan pedalaman Blang Pidie, Aceh Tenggara. Ketika ditemukan, keduanya tengah berpelukan. Namun tak diketahui pasti bagaimana bisa keduanya hingga sampai ke RSUZA. Ketika dirawat pada ruangan isolasi, tubuh anak tersebut amat kurus. Ia berjalan jongkok, panjat pohon, serta menelan makanan apapun. Selain itu, ia sering keluar kamar telanjang maka perlu selalu dijaga.

Salman mengatakan, ibu serta anak tersebut sudah cukup lama mengungsi di hutan semenjak konflik Aceh terjadi. “Mereka terlalu lama hidup dalam hutan serta tak pernah turun ke kampung lagi,” terang Salman. Wakil Direktur Pelayanan RSUZA, yaitu dr Azharuddin, masih belum berkomentar. “Senin saja, agar semua lebih jelas,” jawab Azharuddin.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *