Info Mancanegara Terkini – Kerusuhan Maut di Penjara Brasil, 9 Napi Tewas

Insiden kerusuhan maut antar narapidana terjadi pada sebuah penjara yang ada di Brasil hingga diwarnai aksi penyanderaan terhadap puluhan orang dimana pengunjung penjara juga turut menjadi korban. Setidaknya ada 9 korban tewas, satu diantaranya malah dipenggal. “Usai 18 jam melakukan negosiasi, pembangkangan pun berakhir,” kata juru bicara pihak kepolisian pada AFP, hari Selasa (26/5/2015).

Kerusuhan tersebut terjadi pada penjara Feira de Santana yang terletak 100 kilometer dari Salvador de Bahia. Kejadian ini bermula pada hari Minggu (24/5) sore, saat jam berkunjung keluarga dibuka pada penjara itu. Kepolisian lokal menuturkan, narapidana yang melakukan pembangkangan melakukan aksi brutal sampai membunuh 8 orang sesama napi. Sementara korban ke-9 yang tewas di hari Senin (25/5) mengalami luka yang teramat parah.

Para napi pemberontak itu mempersenjatai diri menggunakan pisau. Mereka juga menyandera sejumlah pengunjung, termasuk halnya wanita serta anak-anak. Ketika penyanderaan terjadi, narapidana itu menginginkan berbicara dengan pihak komisi HAM guna membahas masalah keadaan penjara. Direktur penjara itu, Cleriston Leite mengaku pada media lokal G1, atau versi online jaringan TV Globo, kerusuhan dalam penjara itu dipicu adanya pertikaian diantara sesama napi. “Dipicu oleh sengketa antar 2 kelompok bermusuhan,” terangnya.

Pejabat penjara lokal mengatakan bahwa penjara di Bahia tersebut adalah penjara yang terbesar nomor 2 di kota itu. Penjara yang menampung 1.467 tahanan tersebut diketahui menampung 2 kali lebih banyak kapasitas seharusnya yaitu sekitar 644 tahanan saja. Keadan dalam sejumlah penjara Brasil memang memprihatinkan, terlalu kerap dikecam oleh pemantau HAM dunia. Mereka bahkan menyebut bahwa kondisi penjara Brasil mirip di zaman pertengahan, terlalu sesak.

Akan tetapi, keadaan yang tak layak semacam ini ternyata sudah bukan menjadi sebuah hal yang baru bagi negara di Amerika Latin. Umumnya selain halnya lantaran kekurangan investasi, proses pengelolaan pada sejumlah penjara dipenuhi oleh unsur korupsi. Dan yang lebih parah lagi, penjara di kawasan tersebut bahkan dikenal juga dikendalikan para geng kriminal lokal.