Info Internasional – Arab: Iran Kian Berulah di Timur Tengah
2 min read
Adel Jubair selaku Menteri Luar Negeri Arab Saudi mengatakan bahwa negara Iran merupakan satu dari negara yang paling kerap membuat ulah di wilayah Timur Tengah. Jubair mengatakan kini Saudi sedang bekerja keras demi membereskan kekacauan yang sudah dibuat Iran. “Arab Saudi sedang bekerja demi mengatasi aksi Iran yang sering membuat masalah pada kawasan Timur Tengah,” ujar Jubari dalam konferensi pers dengan Menlu Yordania, Nasser Judeh yang juga dilansir Al Arabiya di hari Jumat (10/7/2015).
Ia juga sempat mempertanyakan relasi Iran dengan ISIS. Menurutnya, Iran merupakan satu-satunya negara di Timur Tengah yang tak mengalami dampak oleh keberadaan ISIS. “ISIS sudah melakukan kekejaman pada warga Arab, namun mereka tak pernah lakukan kejahatan apapun kepada Iran,” lanjutnya. Pernyataan ini juga bukan pertama kalinya Jubair menuduh Iran, yang menjadi saingan terbesar Saudi pada wilayah Timur Tengah. Sebelumnya, Jubair sempat mengkritik aksi Iran yang menyokong kaum pemberontak Houthi di Yaman.
Saudi dengan Iran memang bagai 2 sisi koin yang berbeda. Dua negara ini selalu mempunyai pandangan yang lain terkait isu pada wilayah Timur Tengah. Selain dari itu, keduanya juga mempunyai rekanan yang juga pesaing, Saudi mitra dengan Amerika Serikat, sementara Iran bermitra dengan Rusia. Belakangan Iran juga sempat berulah dengan AS ketika kapal militer milik AL Amerika Serikat berlayar di kawasan Teluk Aden. Kapal itu berulang kali menjadi sasaran sinar laser dimana si pelaku disebutkan adalah sebuah kapal niaga dengan bendera Iran.
Seperti yang diungkapkan pejabat pertahanan AS, dan dilansir oleh CNN, pada Jumat (10/7/2015), kejadian itu dimulai sejak Minggu (5/7) yang lalu ketika kapal AL Amerika, USS Forrest Sherman tengah bersiaga di wilayah perairan Teluk Aden. Kejadian ini berakhir di hari Rabu (8/7) waktu lokal. Kejadian laser ini tercatat terjadi pada wilayah perairan internasional, di dekat area pantai Yaman. Keberadaan USS Forrest Sherman ini diyakini tengah mengawasi adanya dugaan sejumlah kapal milik Iran yang hendak menyelundupkan senjata menuju Yaman untuk membantu pemberontak Houthi yang diperangi koalisi Arab.
