Indonesia Hari Ini – Iriana Joko Widodo Resmikan Program Pencegahan Kanker di Hari Kartini
2 min read
Memperingati Hari Kartini yang jatuh pada hari Selasa, 21 April 2015, Ibu Negara, Iriana Joko Widodo meresmikan Program Nasional Pencegahan & Deteksi Dini Kanker terhadap perempuan Indonesia pada Puskesmas Nanggulan, di Kulonprogo. Ibu Negara nampak didampingi Menteri Kesehatan, Mila Faried Moeleok, Menteri Pemberdayaan Perempuan & Anak, Yohana Sambesi, Direktur BPJS, Fahmi Idris, Gubernur DIY, Sri Sultan Hamengkubuwono X, serta Bupati Kulonprogo, yaitu Hasto Wardoyo.
Pada kesempatan itu, Iriana sempat memberikan hadiah untuk para pemenang acara lomba nasional Jingle IVA. Selain dari itu, pencanangan program tersebut juga dilakukan pada 34 provinsi. Ibu Negara juga hendak mengadakan video conference bersama 10 perwakilan perempuan pada Sulawesi Selatan, Nusa Tenggara Timur, Jawa Timur, DKI Jakarta, Jawa Barat, Lampung, Banten, Sumatera Selatan serta Sumatera Utara. Selain itu, Iriana Joko Widodo juga berkesempatan menyerahkan IVA test kit pada dr. Eko Darmayanti selaku Kepala Puskesmas serta menyematkan pin pada kader Pembinaan Kesejahteraan Keluarga (PKK) di Kulonprogo.
Masih dalam rangka peringatan Hari Kartini, Puan Maharani, Menteri Koordinator Pembangunan Manusia dan Kebudayaan, dalam pernyataannya menyebut bahwa satu dari unsur masyarakat yang terpenting untuk pencegahan korupsi merupakan para perempuan. “Perempuan merupakan satu dari garda terdepan untuk merubah mental yang dapat merugikan masyarakat,” ujar Puan dari Gedung KPK, Jakarta, pada Selasa 21 April 2015. Acara ini juga dihadiri oleh jajaran menteri perempuan lainnya.
Puan yang memakai batik cokelat tersebut berada di KPK demi memperingati Hari Kartini dengan beberapa menteri perempuan yang lain dalam Kabinet Kerja. Pada hari ini pula yang bertepatan dengan 1 tahun momen pencanangan gerakan “Saya Perempuan AntiKorupsi” (SPAK). Puan juga menegaskan bahwa peranan perempuan demi mencegah korupsi amatlah penting. Pasalnya perempuan memiliki peran menjadi ibu, istri, serta menjadi bagian dalam masyarakat. “Bagaimana nantinya mental bangsa ini dapat diubah ataupun lalu dijaga, sebab itu juga bermula dari keluarga yang pastinya mendidik sejak di rumah dimana secara kultural itu adalah posisi ibu,” terang Puan.
