Thu. Jul 27th, 2023

kabaraku.com

Berita Terkini, Sinopsis Film Terbaru 21, Olahraga Sepakbola

Gas LPG 3 Kg Langka, Ibu-ibu Di Sumatera Utara Melakukan Unjuk Rasa

2 min read

Kelangkaan liqued petroleum gas atau LPG 3 kg bersubsidi dari pemerintah yang ditujukan buat masyarakat miskin jadi permasalahan serius di Sumatera Utara atau Sumut.

permasalahan ini terutama dirasakan oleh rakyat yang berada di Medan Utara, persisnya di Kecamatan Medan Labuhan, Kota Medan. kesusahan mencari gas melon pada satu bulan terakhir mengakibatkan puluhan masyarakat, terlebih ibu-ibu, turun ke jalan buat mengadakan tindakan unjuk rasa, pada Selasa 25 Juli 2023. Ibu-ibu tersebut unjuk rasa dengan membawa poster dengan tulisan “Gas 3 kilogram langka, ringkus mafianya” sebagai wujud kekesalan serta protes.

“Ini tindakan selaku wujud kekesalan serta protes lantaran sulitnya membeli gas 3 kg,” seru Inke, salah satu anggota aksi.

Inke beranggapan kelangkaan gas 3 kg diakibatkan oleh permainan mafia migas, yang membikin rakyat kesusahan memperoleh pasokan gas itu.

“Kami kesusahan beraktivitas, terlebih dalam memasak. kondisi sudah susah, janganlah ditambah lagi beban masyarakat. Kami minta Pak Jokowi bisa menangani kelangkaan gas 3 kg,” teriak Inke yang disambut oleh jeritan ibu-ibu lainnya.

Kesusahan membeli gas 3 kg pun dirasakan oleh masyarakat yang tinggal di Kecamatan Batangkuis serta Tanjung Morawa, Kabupaten Deli Serdang, Sumatera Utara.

Salah seseorang masyarakat Desa Baru, Kecamatan Batangkuis, atas nama Bayu, menerangkan kalau telah dua minggu dia kesusahan membeli gas melon atau gas 3 kilogram. terlebih, buat mendapatkannya, dia mesti pergi mencari di luar tempat tinggalnya.

“Saya mencari hingga ke wilayah Tembung dengan mengunjungi satu per satu toko, tapi tak ada,” ucap Bayu.

Tidak cuma kesusahan, harga gas melon sekarang ini pun mendapati kenaikan harga dari sebelumnya Rp 18.000 tiap tabung jadi Rp 23.000 tiap tabungnya. “Saya tidak masalah apabila harganya mahal, sepanjang dapat didapatkan. tetapi janganlah sampai langka. bila seperti ini, pasti menyusahkan rakyat,” kata Bayu.

Keadaan sama juga disampaikan oleh Mirna, seseorang masyarakat Kecamatan Tanjung Morawa. dia mengeluhkan kesusahan memperoleh gas elpiji sepanjang tiga minggu terakhir. saat ada di pasaran, harganya meningkat tinggi.

“Saat ini sulit dicari. bila ada barangnya, nilainya naik. tetapi tetap mesti dibeli sebab buat keperluan memasak,” katanya.

Dari sisi pedagang, Fitri Yulien, seseorang penjual tabung gas elpiji di Kecamatan Batangkuis, menjelaskan adanya penurunan pasokan dari pangkalan. situasi ini mengakibatkan banyak keinginan dari masyarakat yang tak terpenuhi.

“Sebelum langka, saya membeli dari pangkalan serta diberikan 30 tabung. saat ini, saya dibatasi cuma lima tabung aja. itu juga habis pada satu hari. sedangkan, banyak penduduk yang mencari buat keperluan memasak,” jelasnya.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *