Thu. Apr 13th, 2023

kabaraku.com

Berita Terkini, Sinopsis Film Terbaru 21, Olahraga Sepakbola

Dunia Kabar Unik – Bukan Muhrim Dilarang Chatting di Iran

2 min read

Media sosial semakin lama semakin merebak di seluruh dunia. Dunia chatting online tampaknya menjadi pilihan banyak orang untuk berkomunikasi. Hal ini juga mempermudah sesorang untuk melakukan perkenalan dan masih banyak lagi. Tidak hanya warga biasa, tetapi pihak pemerintah juga menggunakan jasa media sosial tersebut.

Namun hal ini justru menjadi hal yang dilarang disebagian negara. Menurut sebagian negara, medis social membuat pertumbuhan warganya kurang sehat.

Pemerintahan Iran kembali melakukan aksi pembatasan bagi para pengguna aplikasi sosial media dan perdesaan instan untuk para warganya. Sebelumnya, pemerintahan Iran melarang Facebook, Twitter, serta WeChat untuk beroperasi. Kali ini, Ayatollah Ali Khamenei melarang adanya chatting yang menggunakan situs media sosial bagi para pria dan wanita yang bukan mukhrim.

Dari halaman Al-Arabiya, Rabu, 8 Januari 2014, larangan tersebut pertama kali telah dipublikasikan via situs resmi dari pimpinan iran, Khamenei.ir.

Khaemenei beranggapan,”mengingat amoralitas kerap terjadi melalui chatting online, maka kami tidak memberikan ijin untuknya.”

Sebelumnya, sebuah halaman Global Voices melaporkan bahwa pihak otoritas dari Iran memang sangat waspada terahadap kekuatan radikal yang telah di bangun melalui sarana media sosial. Hal ini juga menjadi pemicu pemerintah Iran untun menerapkan sebuah sistem sensor serta blokir untuk media sosial tersebut. Hal ini bertujuan untuk menekan alur berita dari luar yang dapat menimbulkan protes dari para warga terhadap pihak-pihak pemerintah.

Namun ironisnya, banyak para pejabat Iran termasuk sang Presiden Hassan Rouhani sangat aktif menggunakan Facebook dan juga Twitter. Bahkan Presiden Rouhani sangat populer di dalam dunia Twitter dengan jumlah follower yang sangat banyak yaitu sekitar 163.000.

Selain Iran, negara otoriter lain seperti China juga menerapkan kebijakan yang sama terhadap pertubuhan ekosistem dari media sosia. Negara Tirai Bambu, China telah melarang para warganya mengakses Twitter, Facebook dan juga situs bertia The New York Times.

Akan tetapi belakangan ini dilaporkan bahwa para pemerintah China telah melunak dan mempunyai rencana untuk mencabut larangan tersebut. Pemerintah China mulai memperbolehkan untuk mengakses Facebook untuk warga yang berada pada wilayan Shanghai.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *