Thu. Apr 13th, 2023

kabaraku.com

Berita Terkini, Sinopsis Film Terbaru 21, Olahraga Sepakbola

Berita Teknologi Terhangat – Malware Sasar Pemesan Windows 10

2 min read

Windows 10 menjadi OS teranyar keluaran Microsoft yang secara resmi meluncur di 29 Juli serentak pada 190 negara, termasuk halnya di Indonesia. Pihak Microsoft sendiri belum lama ini juga membenarkan berita bahwa OS Windows 10 sudah terpasang pada hingga lebih dari 14 juta unit perangkat. Namun ternyata kedatangan Windows 10 ini tak hanya membawa dampak positif untuk pengguna. Diberitakan bahwa ada juga sejumlah pihak yang tak bertanggungjawab ingin menyalahgunakan celah kesempatan tersebut.

Cisco, sebuah perusahaan teknologi terkemuka mengklaim telah menemukan malware yang tergolong berbahaya yang dilampirkan bersama email pada kalangan calon user Windows 10. Malware dalam email tersebut telah disamarkan sedemikian rupa seolah dibuat dan dikirim oleh pihak Microsoft. Lebih lanjut lagi, ancaman malware ini mengincar kepada kalangan pengguna Windows yang sampai saat ini masih menunggu datangnya notifikasi di tray mereka untuk memperbarui PC mereka menjadi OS terbaru, Windows 10.

Seperti yang dikutip Mirror, Rabu (5/8/2015), adalah Nick Biasini yang merupakan peneliti senior Cisco menerangkan bahwa siapapun yang mendalangi ancaman ini memiliki tujuan untuk mencuri data milik pengguna guna keperluan finansial alias mencari uang. Apabila diterima oleh pengguna awam, maka email tipuan tersebut akan terlihat seakan dikirimkan secara langsung oleh Microsoft, tetapi dengan struktur tata bahasa yang kacau. Penguna yang membuka email tersebut akan diminta mendownload sebuah lampiran, yakni penawaran untuk meningkatkan sistem operasi mereka menjadi Windows 10.

Namun, file unduhan itu sejatinya merupakan sebuah pintu untuk menyusupnya malware yang dijuluki dengan CTB-Locker. Malware jenis ini dapat mengunci hingga menyandera data milik para pengguna dengan memakai sistem enskripsi yang sudah dirancang sedemikian rupa oleh si pelaku serangan. Bagi korban yang hendak membuka PC-nya diminta untuk membayar dengan bitcoin.

Diduga, pelaku memakai Bitcoin agar terlihat sebagai anonim serta mengalihkan perhatian agensi hukum dunia. Demi mengantisipasinya, sang peneliti menyarankan supaya pengguna selalu membuat back-up atau salinan data mereka offline demi mencegah adanya data yang disandera oleh pihak lain yang tak bertanggung jawab.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *