Mon. Apr 10th, 2023

kabaraku.com

Berita Terkini, Sinopsis Film Terbaru 21, Olahraga Sepakbola

Berita Politik – Siapa Ketua DPR, Novanto Vs Puan?

2 min read

Dari persaingan kursi ketua DPR, pihak Golkar telah menyiapkan sosok Setya Novanto menjadi calon Ketua DPR 2014-2019. Sementara, partai yang menjadi pemenang, PDIP juga menyiapkan Puan Maharani sebagai penantang Setya. Sebelum adanya revisi dari Undang-undang MPR, DPR, DPD, dan DPRD (MD3), kursi dari Ketua DPR secara otomatis akan menjadi hak milik partai yang menjadi pemenang dalam putaran pemilu. Akan tetapi UU tersebut direvisi lalu pemilihan untuk Ketua DPR bisa dilakukan menggunakan sistem paket. Setiap parpol di DPR dapat mengajukan calonnya.

Partai Golkar didukung koalisi Merah Putih yang merupakan pengusung Prabowo-Hatta dengan optimis dapat merebut kursi untuk Ketua DPR. Ditambah Ketua Umum dari Golkar, Aburizal Bakrie (Ical) mengatakan bahwa bahwa partainya merupakan pimpinan dari koalisi itu. Tentu Golkar percaya diri parpol koalisi yang lain mendukung jagonya tersebut. Pada kursi parlemen, Koalisi Merah Putih terdiri atas Golkar 91 kursi, lalu Gerindra 73 kursi, dan PPP 39 kursi, PAN 49 kursi, kemudian PKS 40 kursi. Tanpa PD, maka jumlah kursi milik Koalisi Merah Putih adalah 292 kursi alias 52,14%.

Sementara partai Demokrat (PD), memiliki 61 kursi, sesungguhnya juga dapat memberi dukungan pada Prabowo-Hatta, tetapi setelah gelaran pilpres rampung, partai yang berlambang mercy tersebut seolah hendak menarik diri. Syarief Hasan, Ketua Harian PD juga menyatakan partainya akan menjadi penyeimbang, dan tidak berpihak pada salah satu kubu. Di sisi lain Puan, akan didukung partai koalisi yang menjadi pendukung Jokowi-JK. Untuk anggota dari koalisi pendukungnya yaitu PDIP dengan 109 kursi, NasDem 35 kursi, PKB 47 kursi, lalu Hanura 16 kursi. Total dari kursi koalisi partai pendukungnya yakni 207 kursi, 37%.

Atas perhitungan tersebut, nampaknya jagoan dari partai Golkar yang mungkin terpilih jadi Ketua di DPR. Tetapi hitung-hitungan tersebut tanpa memperhitungkan keberadaan dari Partai Demokrat. Hasil yang berbeda mungkin terjadi apabila PD nantinya memberi suara kepada Puan. PD lah yang akan memegang jarum penentu peluang dari jagoan PDIP tersebut. Sanggupkah PDIP untuk merangkul PD kelak?

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *