Tue. Apr 11th, 2023

kabaraku.com

Berita Terkini, Sinopsis Film Terbaru 21, Olahraga Sepakbola

Berita Politik – Sakit Psikologis, Setya Novanto Mangkir Pemeriksaan

2 min read

Politikus asal Partai Golkar, Setya Novanto memakai alasan sakit untuk mangkir pemeriksaan yang sedianya dilakukan oleh penyelidik Kejaksaan Agung pada Rabu (27/1). Berdasar pada surat yang dilayangkan Setya pada Kejaksaan Agung, mantan Ketua DPR tersebut beralasan sedang sakit psikologis. Ia lalu minta pemeriksaan diundur sampai 2 pekan. “Pak Setya tadi sempat mengirim surat dan ditandatangani sendiri. Surat tersebut memberitahukan kalau dirinya belum bisa menghadiri pemeriksaan hari ini alasan kesehatan. Ia juga mengatakan sehubungan kondisi kesehatan psikologis,” beber Arminsyah, Jaksa Agung Muda Pidana Khusus di Kejagung.

Pasca mendapat surat itu, penyelidik Kejagung pun diberitakan segera mengadakan rapat guna menentukan waktu pemeriksaan terhadap Setya mendatang. Ada kemungkinan bahwa Setya dipanggil kembali gun adiperiksa dalam rangka penyelidikan kasus dugaan pemufakatan jahat sehubungan perpanjangan kontrak karya untuk PT. Freeport Indonesia minggu depan. “Nanti akan kami bahas dulu di tim, perlukah menunggu 2 minggu atau seminggu sudah cukup (guna memanggil Setya kembali). Segera kami bahas,” kata Arminsyah.

Arminsyah masih beranggap bahwa Setya akan sudi hadir demi pemeriksaan pihak penyelidik Kejagung apabila dipanggil, walau menurut catatan ini adalah ketiga kalinya Setya mangkir dari panggilan penyelidik Kejagung terkait perkara pemufakatan jahat itu. “Dengan adanya surat ini, artinya Pak Setya bersedia untuk hadir. Tetapi, ia meminta waktu 2 minggu. Inilah yang hendak kami bahas (kapankah pemeriksaan terhadap Setya),” sebut Arminsyah.

Pada kasus ini, Kejagung telah memeriksa mantan Presiden Direktur PT. Freeport Indonesia Maroef Sjamsoeddin, lalu Menteri ESDM Sudirman Said, juga Deputi I Kantor Staf Presiden Darmawan Prasojo, ada juga Sekretaris Jenderal DPR Winantuningtyastiti Swasanani, hingga sekretaris pribadi Setya, Medina.

Dugaan pemufakatan jahat oleh Setya ini muncul pasca pertemuan dengan pengusaha Riza Chalid dengan Maroef. Ketiganya sempat bertemu 8 Juni 2015 yang lalu pada lokasi Hotel Ritz Carlton, Jakarta. Pada pertemuan itu, Setya diduga telah mencatut nama Presiden RI Jokowi beserta wakilnya, Jusuf Kalla, demi meminta saham kepada Freeport supaya perpanjangan kontrak perusahaan dari Amerika Serikat tersebut berjalan lancar.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *