Mon. Apr 10th, 2023

kabaraku.com

Berita Terkini, Sinopsis Film Terbaru 21, Olahraga Sepakbola

Berita Politik – Kabinet Jokowi-JK Dinilai Berpotensi Diisi Oleh Mafia Migas

2 min read

Hendrajit, pengamat ekonomi energi menilai bahwa presiden RI terpilih Joko Widodo akan berpotensi untuk memasukkan sejumlah pemain lama para mafia minyak serta gas pada jajaran kabinetnya. Menurut pengamatannya, sejumlah nama seperti halnya Rini Soemarno dari Tim Transisi serta Ari Soemarno yang adalah mantan dari Dirut Pertamina menjadi penasehatnya adalah pemain lama dan potensial akan menghasilkan sejumlah kebijakan sumir pada sektor migas yang dapat menjadi penyerang balik untuk Jokowi.

“Sebelum menjadi Dirut dari Pertamina, sosok Ari Soemarno diduga juga pernah terlibat dengan korupsi pada sektor perikanan senilai Rp 1,7 triliun. Selain dari itu, disinyalir juga adanya utak-atik dalam peraturan menteri ESDM pada masa Ari menghandle Pertamina, untuk menguntungkan beberapa pemburu rente,” ujar Hendrajit dari Jakarta, pada Sabtu (6/9/2014). Hendrajit juga sempat menuturkan bahwa jika nama mereka kemudian dipilih dengan sadar, maka strategi dari Jokowi akan berbeda dengan SBY yang mana lebih banyak mencantumkan orang kepercayaannya guna menguasai sektor hulu migas.

Tindakan dari Jokowi yang lebih mengakrabi Ari Soemarno dirasa oleh Hendrajit bertentangan terhadap pidato ketika Muktamar PKB. Saat itu, Jokowi menyatakan akan menjalankan kebijakan migas yang bernuansa kontras dengan 10 tahun terakhir ini. “SBY ada mafia hulu, nah kalau di Jokowi-JK tak mempunyai kontras, justru masukan sejumlah pemain lama,” katanya. Hendrajit pun menyebut bahwa Rini Soewandi juga pernah bekerja pada Amerika, saat mengatur adanya konsep liberalisasi dari ekonomi. sedangkan Ari Soemarno yang merupakan adik kandungnya, kemungkinan akan diplot dan menjadi menteri ESDM.

Hendrajit juga menduga bahwa pertemuan dari SBY bersama Jokowi yang diadakan di Bali tak sekedar membahas kemungkinan dari harga BBM yang naik serta penyesuaian APBN. Namun sekaligus juga perundingan terselubung diantara mafia hulu serta hilir. “Jokowi bertemu SBY untuk membahas BBM serta APBN cuma di luaran saja, yang utama adalah perundingan terselubung diantara mafia hulu dengan hilir. Maka Jokowi yang pidato pada muktamar PKB tak jelas kontras dengan skema yang seperti apa, sekedar pintu masuk untuk pemain lama,” katanya.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *