Berita Politik – Jokowi Diam Soal PPP Dan PAN Gabung

Presiden RI terpilih Jokowi masih belum bersedia membuka suara tentang kehadiran dari Partai Persatuan Pembangunan (PPP) serta Partai Amanat Nasional (PAN) yang mana digaqdang-gadang akan merapat dalam koalisi yang menjadi pendukungnya. “Masih proses. Nanti akan dilihat. Karena masih proses gak mau cerita dulu. Masa strategi lalu saya ungkap,” ujar Jokowi dari rumah pribadi Jusuf Kalla, di Jl. Brawijaya, di Jakarta Selatan, hari Minggu (21/9/2014).

Secara lebih lanjut lagi, Jokowi pun menerangkan masih baru memaparkan nama dari menterinya menjelang hari pelantikan, yakni 20 Oktober mendatang. Dia juga sempat menambahkan bahwa ia telah mengkalkulasikan terkait kementerian yang mana saja yang segera diisi profesional murni juga profesional dari kalangan partai. “Ada, sudah kita pisahkan mana yang profesional dan mana profesional partai. Tapi nanti akan segera saya sampaikan jika sudah pada saatnya, sebelum tanggal 20 Oktober. Termasuk nama-nama, juga nama dari kabinetnya juga,” tambahnya.

Seperti yang diberitakan sebelumnya bahwa Jokowi memang mempersilakan kepada PPP serta PAN guna mengusulkan para kader mereka menjadi calon menteri pada jajaran kabinetnya. “Silakan mengajukan usulan tentang nama menteri. Namun ingat, putusan itu tetap pada hak prerogratif dari presiden,” kata Gubernur DKI Jakarta itu saat masih di rumah dinas gubernuran, Jl. Taman Suropati No. 7, Menteng, di Jakarta Pusat, hari Sabtu (20/9/2014) siang.

Jokowi juga sempat menampik kebijakan tersebut menjadi praktik berbagi kursi. Jokowi mengatakan bahwa belum tentu dia akan menjadikan kader dari kedua partai tersebut menjadi menteri. Hal tersebut lantaran Tim Transisi Jokowi-Jusuf Kalla sendiri sedang menggodok kriteria dari calon menteri guna kabinet kelak.

Jokowi juga mengatakan bahwa apabila kader yang telah diusulkan oleh kedua partai itu cocok terhadap kriteria dari Tim Transisi, maka akan mungkin saja terdapat menteri asal kedua parpol itu bergabung di dalam koalisi. Jokowi juga yakin bahwa baik PAN meupun PPP segera merapat dalam pemerintahannya. Hal yang menjadi indikatornya ialah kedatangan dari petinggi PAN serta PPP pada Rapat Kerja Nasional (Rakernas) PDI-P dari Semarang, Jawa Tengah.