Berita Politik – DPR Gelar Rapat Pemecatan Fahri Hamzah
2 min read
Segenap Pimpinan Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) mengadakan rapat untuk membahas kelanjutan Fahri Hamzah di kursi DPR. Pasalnya, surat pemecatan Fahri Hamzah dari Partai Keadilan Sejahtera (PKS) telah diterima. “Hari ini merupakan tahapan proses pertama kali. Kita mengetahui Pak Fahri telah memilih jalur ke pengadilan untuk masalah pemecatan ini sehingga menjadi topik bahasan dalam rapim,” kata Wakil Ketua DPR Agus Hermanto dari Gedung DPR, Jakarta, Senin (25/4/2016).
Aka tetapi, Fahri Hamzah membantah bahwa rapat pimpinan kali ini membahas dirinya. Ia mengatakan bahwa rapat ini untuk membahas sejumlah surat yang masuk dari sejumlah lembaga. “Ini rutin sifatnya. Biasanya kita adakan (rapim) di awal pekan hari Senin, dan akhir pekannya Kamis sebab surat masuk banyak kan,” kata Fahri. Fahri menegaskan bahwa surat dari PKS untuk pimpinan DPR tersebut tidak bisa diproses sebab untuk saat ini telah memasuki ranah hukum. “Ini audah jelas antara pimpinan berkeputusan setiap proses yang sedang digugat di Pengadilan Negeri tak dapat diteruskan sebab menyangkut kepemimpinan lembaga negara,” kata Fahri.
Fahri menjelaskan bahwa tak mudah untuk sebuah partai mencopot kadernya dari posisi pimpinan DPR. Karena, dia dipilih secara langsung oleh rakyat. “Bahkan jika di UU, seorang pimpinan dewan yang terjerat kasus hukum, sudah selayaknya untuk mundur. Namun dalam UU, ia dilindungi sehingga hukum maupun Pengadilan Negeri mempunyai kekuatan yang tetap, bahkan jika ia pidana sampai 5 tahun lebih. Itu UUnya,” sebut dia.
Maka dari itu pula, Fahri pun memberanikan diri untuk menggugat pemecatan dirinya dari keanggotaan PKS tersebut. “Jika saya menggugat, ya kita pun berhati-hati, jika nanti saya yang menang bagaimana? Dan meskipun saya kalah pun, saya masih bisa tuntut lagi hingga ke MA, dan kasasi. Jadi ini gak ada apa-apa, santai aja, enggak akan ada perubahan. Pimpinan juga sudah memahami masalah beginian,” pungkas Fahri. Sebelumnya, presiden PKS sempat menegaskan perihal pemecatan tersebut pada Minggu (24/4/2016) kemarin.
