Mon. Apr 10th, 2023

kabaraku.com

Berita Terkini, Sinopsis Film Terbaru 21, Olahraga Sepakbola

Berita Politik – Pasca SK Menkum HAM, Golkar Bersiap untuk Munaslub Rekonsiliasi

2 min read

Akhirnya yang ditunggu oleh partai Beringin tiba. Menkum HAM menerbitkan SK pengesahan terhadap kepengurusan Golkar Munas Bali yang dipimpin Aburizal Bakrie. Saat ini, Golkar pun menjelang munaslub demi mengakhiri perpecahan yang seakan tak berkesudahan itu. “Enggak ada lagi Ancol, enggak ada lagi Bali, yang ada DPP Golkar Munas Bali yang telah direkonsiliasi, pimpinan Aburizal Bakrie,” tegas Sekjen Golkar, Idrus Marham setelah menerima SK Menkum HAM dari Kantor Kemenkum HAM, Jl HR Rasuna Said, Kuningan, Jakarta, Selasa (26/4/2016).

Kepengurusan yang resmi dan diakui oleh Menkum HAM disebut sebagai hasil rekonsiliasi. “Sudah masuk semua 75 orang. Yang dimasukkan 95, dan yang diakomodasi 75. Artinya sudah sekitar 80%  lebih. Dan dari 75 orang itu, 51 orang termasuk dalam pengurus harian,” terang Idrus. Saat ini, Golkar bersiap untuk munaslub sebagai penyelesaian konflik internal Golkar dan konsolidasi secara menyeluruh.

Pengurus Golkar yang telah diakui pemerintah-lah yang berhak untuk menyelenggarakan munaslub di Bali 23 Mei nanti. Idrus pun yakin bahwa perpecahan Golkar bisa segera terselesaikan. Golkar pun bisa segera bersiap menghadapi Pilkada Serentak 2017. Idrus mengatakan bahwa Munaslub Golkar kelak akan menjadi hajatan yang terbebas dari money politics. Setiap calon yang melakukan transaksi akan dikenakan sanksi hingga diskualifikasi.

“Sanksi yang disiapkan steering committee yaitu caketum yang bersangkutan bisa didiskualifikasi dan DPD yang terima uang nanti akan dianulir haknya sebagai peserta munaslub. Jadi, saya kira ini sangat menghargai komitmen steering committee yang ada sebab memang masalah bangsa hari ini bukan sekedar masalah Golkar saja, melainkan juga berkembangnya pragmatisme politik, transaksionalisme politik dan money politics,” tegasnya.

“Jika transaksi politik berkembang di republik, maka perlahan tapi pasti, kita turut berkontribusi atas hancurnya bangsa sebab di situ pasti tidak ada kinerja yang optimal, tak ada produktivitas. Maka, temanya saya kira adalah mari kita memberantas, bukan cuma narkoba, atau mafia-mafia lainnya, tetapi juga berantas money politics, politik transaksional, pada semua level, termasuk pada masyarakat pula,” ujarnya.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *