Berita Politik – Dipecat dari Partainya, Fahri Hamzah Tak Terima

Fahri Hamzah berniat untuk memberikan perlawanan lewat jalur hukum, demi menentang pemecatannya dari semua jenjang keanggotaan di Partai Keadilan Sejahtera. Sang politikus merasa telah amat dirugikan atas tindakan pemecatan oleh Presiden PKS Sohibul Iman. Bukannya memilih untuk hengkang, Fahri justru menegaskan akan tetap ada di PKS serta mempertahankan partai yang sudah ikut ia bangun.

“Saya berniat menggunakan hak saya lewat jalur hukum negara sebab pimpinan partai sudah melakukan tindakan menentang hukum yang amat serius,” kata Fahri memberikan keterangan resmi dari Gedung DPR RI, Jakarta, hari Senin (4/4). Tindak melawan hukum yang dimaksud oleh Fahri diantaranya adalah PKS tak mengindahkan Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga (AD/ART) sendiri. Selain itu, ia juga menilai bahwa pimpinan PKS sudah menciptakan persidangan ilegal serta fiktif.

Pada surat pemecatan yang baru diterimanya semalam (3/4), Fahri merasa ada banyak kejanggalan. “Pada putusan tersebut pengadu, penyidik, penuntut, serta hakim hanya satu orang. Sementara yang menandatangani surat pemecatan itupun nama yang sama, yakni saudara Sohibul Iman. Ini kan sangat luar biasa,” kata Fahri. Fahri beranggapan, pejabat partai tak boleh merangkap jabatan seperti yang tertera pada AD/ART partai. Ia pun menganggap bahwa pimpinan partainya itu hanya mencari-cari kesalahan semata. “Banyak diciptakan hukum usai tindakan tersebut dilakukan,” terang Fahri.

Walau mengaku mantap segera melayangkan gugatan, Fahri masih belum bisa menyebut siapa yang akan ia gugat. Ia akan membentuk sebuah tim guna mengkaji permasalahan lebih detil serta mencari tahu siapakah pihak yang ada di balik tindakan pemecatan dirinya ini. “Ada suatu anatomi besar dalam partai sehubungan dengan masalah ini, namun yang jelas pimpinan partai sudah melanggar Kitab UU Perdata, juga unsur ketidakhati-hatian serta adanya pihak yang dirugikan,” jelas Fahri.

Fahri dilaporkan oleh dewan pimpinan pusat PKS pada BPDO lantaran dugaan ketidaksiplinan. Wasekjen PKS, Mardani Ali Sera sempat mengungkapkan ada beberapa kader di partainya yang merasa terganggu dengan komentar Fahri yang dianggap membela eks Ketua DPR Setya Novanto ketika terseret kasus ‘Papa Minta Saham’.