Sun. Apr 9th, 2023

kabaraku.com

Berita Terkini, Sinopsis Film Terbaru 21, Olahraga Sepakbola

Berita Politik – Diduga Terima Gratifikasi, Ketua DPR Dilaporkan ke MKD

2 min read

Ade Komarudin, Ketua DPR pengganti Setya Novanto diadukan pada Mahkamah Kehormatan Dewan sehubungan dengan dugaan penerimaan gratifikasi yang berwujud fasilitas pesawat jet mewah. Aduan ini disampaikan Lembaga Advokasi Kebijakan Publik (LAKP). M. Adnan selaku Koordinator LAKP mengatakan bahwa aduan ini berangkat dari temuan foto di medsos, Ade Komarudin bersama beberapa anggota DPR dari fraksi Golkar dalam pesawat jet mewah.

“Kami punya fotonya dan ini sudah beredar di media sosial. Jadi kami berharap agar MKD mau lebih pro aktif dan segera memanggil pihak terkait,” kata M. Adnan dari Gedung Nusantara II DPR RI, Jakarta, hari Selasa (23/2). Dalam foto itu ada Ade Komarudin, Bambang Soesatyo, Titiek Soeharto, Ahmadi Noor Supit, MS Hidayat, Misbakhun serta Firman Soebagyo.

Adnan pun mengatakan bahwa dari info yang ia dapat, fasilitas tersebut diberikan oleh pengusaha asal Kalimantan. Di dalam laporannya pada MKD, ia mengaku sekedar melampirkan 2 lembar foto yang didapat dari media sosial. Maka dari itu, ia berharap agar MKD bisa menelusuri lebih jauh dugaan gratifikasi fasilitas mewah itu. “Itu sudah tugas MKD (mengklarifikasi), kami selaku kelompok hanya melaporkan saja,” katanya.

Adnan juga sempat membantah bahwa aduannya itu ada muatan politis. Seperti diketahui bahwa Ade Komarudin adalah kader Golkar yang digadang-gadang paling berpotensi maju sebagai Ketua Umum guna menggantikan Aburizal Bakrie. “Kami, kelompok masyarakat tak punya kepentingan terhadap partai. Tugas kami hanyalah mengawal agenda DPR saja. Kami hanya ingin agar DPR bisa lebih terhormat,” katanya.

Sementara Bambang Soesatyo, anggota tim sukses Ade Komarudin yang juga ada dalam foto menganggap laporan itu hanyalah kampanye hitam. “Itu kampanye hitam saja. Saya rasa permainan semakin kasar saja dalam persaingan caketum golkar jelang Munas di awal April nanti,” kata Bambang, Selasa (23/2). Ia lalu menjelaskan asal muasal pesawat mewah itu.

Dia menjelaskan bahwa ia adalah pemegang saham perusahaan penerbangan PT Kodeco-Jhonlin dari 2005 silam. “Pesawat punya sendiri kok bisa dibilang gratifikasi. Perusahaan kami kan bergerak dalam bidang pertambangan batubara di Kalsel, angkutan laut, angkutan udara serta alat berat. Jadi, apa yang salah, mananya yang gratifikasi?” katanya.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *