Mon. Apr 10th, 2023

kabaraku.com

Berita Terkini, Sinopsis Film Terbaru 21, Olahraga Sepakbola

Berita Nasional Terhangat – Polisi Sidik Kasus Es Beracun

2 min read

Aparat kepolisisan menyegel lokasi pabrik es batu yang ada di kawasan Cakung, Jaktim, lantaran diduga menggunakan zat berbahaya untuk proses produksinya. Atas hal ini pegiat kesehatan pun mengimbau supaya memakai air matang untuk memproduksi es. Akan tetapi, apakah imbauan tersebut memungkinkan bagi kalangan industri? Rauzi Thaher, selaku Ketua Ikatan Pengusaha Industri Es Jabodetabek menerangkan amat sulit pihak pabrik dalam memakai air matang. Jumlah dari air yang dapat mereka pakai per harinya amatlah banyak, walau ia sendiri tidak sanggup menyebutkan rinci jumlahnya.

“Semua, airnya mentah. Tak mungkin kalau kita mau pakai air matang, itu kan banyak sekali. Yang jelas pabrik bisa memproduksi hingga 7.000 balok es, tetapi ada pula yang ratusan,” kata Rauzi ketika dikonfirmasi wartawan, pada Jumat (10/4/2015). Rauzi menambahkan, ada 30 pabrik es beroperasi pada wilayah Jabodetabek semenjak puluhan tahun silam. Saat ini, hanya tersisa 18 pabrik saja.

Sebagian dari pabrik tersebut ada yang memakai air tanah untuk bahan baku memproduksi es. Dan ada pula yang emakai air sungai, semisal kasus pada pabrik di Cakung, Jakarta Timur. Pabrik tersebut mengambil air di Kali Malang, kemudian diproses jadi es batu. “Terdapat 3 pabrik kalau tidak salah yang memakai air dari Kali Malang. Saya juga sudah mengingatkan supaya mereka dijaga produknya. Cakung itu kan sudah gak boleh memakai air tanah soalnya,” mbung Rauzi.

Kepolisian masih lakukan penyelidikan terkait keberadaan produsen es batu beracun usai menerima laporan dari warga yang keracunan usai meminum es di taggal 4 Maret yang lalu. Usai disidik, es batu tersebut ternyata memiliki kandungan bakteri serta bahan kimia yang dapat memicu kanker. Air ebagai bahan baku pembuatan es batu itu diambil dari air sungai yang Kali Malang. Usai ditampung kemudian diberi bahan kimia kaporit, soda api, ANP, tawas serta anti foam. Es itu lalu diproduksi serta distribusikan pada warung seharga Rp 12.000 sampai dengan Rp 30.000 tiap baloknya. Sehari, untuk target penjualannya mencapai 2.000 balok.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *