Berita Nasional – Nazaruddin: Pelaku Utama Korupsi Hambalang Masih Bebas
2 min read
Terpidana korupsi yang juga mantan Bendahara Umum untuk Partai Demokrat, Muhammad Nazaruddin mengaku ada banyak nama yang merupakan pelaku utama pada kasus korupsi proyek pembangunan Pusat Pelatihan, Pendidikan dan Sekolah Olahraga Nasional di Hambalang, Bogor, Jawa Barat. Ia menyayangkan bahwa pihak yang harusnya bertanggungjawab pada kasus yang merugikan negara sampai Rp243 miliar tersebut masih tak terjamah proses secara hukum.
“Menurut saya, ada sejumlah yang juga bertanggung jawab pada Hambalang dimana hingga saat ini masih belum dijadikan tersangka. Ada sejumlah orang,” terang Nazaruddin dari Ruang Sidang Kartika I Pengadilan Tipikor, Jl Bungur Besar Raya, Kemayoran, Jakarta Pusat, Rabu (23/3).
Satu dari sejumlah nama yang ia sebutkan diantaranya adalah Wafid Muharam yang merupakan mantan Sekretaris Menteri Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora). Ia berpendapat, Wafid juga bertanggung jawab pada kasus ini sebab Wafid juga turut menandatangani proyek itu. “Mengapa dia tidak jadi tersangka. Sedangkan dia sebenarnya merupakan salah satu aktor utama yang memicu banyak permainan dalam proyek Hambalang tersebut,” ujar Nazaruddin. “Hingga sekarang enggak jadi tersangka, padahal dia kan yang tandatangani semuanya,” lanjutnya.
Selain dari pihak kementerian, pelaku lain yang juga dianggap bertanggungjawab bersembunyi di lembaga legislatif. Adalah mantan Wakil Ketua Badan Anggaran DPR fraksi Partai Demokrat, yaitu Mirwan Amir, dituding ikut bertanggungjawab. “Yang dari DPR, semisal Mirwan Amir, dan sejumlah nama lainnya yang sebenarnya ikut menikmati, bukan yang membangun programnya, namun turut menikmati program yang bagus ini,” ujarnya.
Nazaruddin juga memberikan komentarnya terkait terhentinya proyek Hambalang yang beberapa waktu lalu dikunjungi oleh Presiden Jokowi. Ia sangat menyayangkan aset negara saat ini rusak dan tak dimanfaatkan. Ia pun berharap agar megaproyek pembangunan itu bisa dilajutkan pemerintahan Joko Widodo demi kemajuan olahraga Tanah Air. “Intinya kalau masalah aset, jangan sampai dibiarkan. Itu aset negara disia-siakan, lebih baik kalau dimanfaatkan. Terlebih itu uang negara juga sudah dikeluarkan banyak, kalau disia-siakan sayang sekali, itu adalah uang rakyat,” tegas Nazaruddin.
