Sat. Apr 15th, 2023

kabaraku.com

Berita Terkini, Sinopsis Film Terbaru 21, Olahraga Sepakbola

Berita Nasional – MUI: Gafatar Aliran Sesat dan Berbahaya

2 min read

Pemprov Jawa Tengah segera melakukan kajian terhadap keberadaan Kelompok Gafatar yang dituding sebagai aliran sesat yang merupakan perubahan bentuk dari Al Qiyadah Al Islamiyah. Hal ini diugkapkan oleh Sekda Provinsi Jawa Tengah Sri Puryono hari Selasa (12/1). “Kita segera kaji lagi. Jika terkait dengan aliran sesat, akan segera kita bekukan lalu tindak”, kata Sri Puryono pada media.

Sri juga menambahkan bahwa saat ini Gafatar terdaftar atas nama Organisasi Kemasyarakatan teregistrasi Badan Kesatuan Bangsa, Politik dan Perlindungan Masyarakat (Kesbangpolinmas) jawa Tengah, yang tak ada hubungannya terhadap kelompok agama maupun aliran tertentu. “Memang terdaftar, namun tak terkait kelompok maupun aliran apapun”, lanjut Sri. Hasil dari penelusuran, Gafatar terdaftar atas Ormas DPD Jawa Tengah lewat Surat Keterangan rilisan Badan Kesbangpolinmas Jateng berNomor 120/3315 tanggal 7 November 2011.

Di 2007 silam, Kelompok Gafatar Jateng memang beranggotakan sejumlah nama yang dahulu merupakan pengikut aliran bernama Al Qiyadah Al Islamiyah. Satu diantaranya merupakan Muhamad Jauhani, pemimpin Al Qiyadah Jateng yang lalu berganti nama jadi David Louis Barnabas. Pasca dinyatakan sesat serta dilarang oleh Pemerintah, Jauhani lalu melakukan pertobatan di hadapan MUI Semarang lalu kembali menganut Islam yang seharusnya.

Inspektur Jenderal Anton Charliyan, Kadiv Humas Mabes Polri menyatakan Gerakan Fajar Nusantara alias Gafatar ini merupakan organisasi terlarang. Pernyataan tersebut merujuk kepada sikap dari Majelis Ulama Indonesia yang mengatakan bahwa Gafatar adalah aliran sesat. “Gafatar dilarang. Berbahaya maka dari itu dilarang oleh MUI,” sebut Anton ketika menggelar konferensi pers dari Divisi Humas Mabes Polri, Jakarta, hari Selasa (12/1).

Anton menambahkan bahwa Gafatar dikategorikan berbahaya sebab mengusung ideologi menyimpang. Gerakan tersebut, sebut Anton, sudah mengatasnamakan Islam tetapi tak sesuai terhadap syariat agama. Ia menjelaskan bahwa Gafatar memakai kedok semacam mempermudah ritual agama. Antara lain tak perlu menunaikan ibadah salat lima waktu serta berpuasa di bulan Ramadhan. Selain dari itu mereka juga meyakini bahwa Nabi Muhammad bukanlah utusan akhir zaman, melainkan masih ada sosok Ahmad Musadeq.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *