Berita Nasional – Merah Kuning KPK Kepada Nama Calon Menteri Jokowi
2 min read
Pihak Komisi Pemberantasan Korupsi telah memberikan warna kuning sampai dengan merah terhadap sejumlah nama yang menjadi calon menteri yang segera diajukan oleh Presiden Joko Widodo serta Wakil Presiden Jusuf Kalla. Adanya pewarnaan tersebut juga menandai tentang adanya potensi hubungan nama itu terhadap dugaan korupsi. Hasil penelusuran pihak KPK kepada nama-nama dari calon menteri ini sudah diserahkan pada Jokowi. “Untuk berisiko tinggi merah. Dan yang kurang, kami memberikan warna kuning,” terang Zulkarnain, Wakil Ketua KPK ketika dihubungi oleh wartawan, pada hari Senin (20/10/2014).
Menurut pernyataan Zulkarnain, KPK telah menelusuri rekam jejak dari para calon menteri ini dengan cara menggunakan profil. Untuk aspek yang ditelusuri antara lain keterkaitan tokoh bersama kasus dugaan korupsi juga ketaatan dari tokoh tersebut pada aturan pencegahan tipikor. Ketaatan pada aturan tersebut seperti halnya melaporkan hadiah yang telah diterimanya pada KPK juga termasuk menyampaikan pada KPK tentang Laporan Harta Kekayaan Penyelenggara Negara (LHKPN). Pihak KPK pun menghimpun pula laporan dari masyarakat sehubungan dengan rekam jejak calon menteri.
Ketika ditanya apakah penyelidik maupun penyidik ikut menelusuri, Zulkarnain menyatakan tim penyidik maupun penyelidik juga ikut mengusut apabila terdapat nama berpotensi korup. “Jika ada yang potential suspect, bisa masuk. Nah jika ada calon menteri seperti itu, kita kasih warna merah,” kata dia. Zulkarnain tak menyebut ada atau tidaknya calon menteri berpotensi korup. Ia pun enggan mengomentari tentang nama Rini Soemarmo serta Sri Mulyani, yang mana disebut-sebut akan masuk dalam bursa calon menteri. KPK pun berharap bahwa Jokowi-Kalla tak memilih menteri yang kelak akan bermasalah.
“Kita lihat saja nanti. Sementara ini masih tertutup. Kita gak mau terfokus pada orang per orang,” terang Zul. Rini memang pernah dimintai keterangan KPK pada penyelidikan penerbitan Surat Keterangan Lunas (SKL) untuk sejumlah obligator bantuan likuiditas pada Bank Indonesia (BLBI). Sementara Sri Mulyani tercatat berstatus saksi pada kasus dugaan korupsi Bank Century. Minggu (19/10/2014) malam kemarin, Jokowi telah bertemu bersama pimpinan KPK pada Gedung KPK, Kuningan. Pertemuan tersebut sehubungan dengan penelusuran track record dari ke-43 nama calon menteri.
