Berita Nasional – Jaminan Keamanan e-KTP
2 min read
Pihak pengelola teknis teknologi informasi pada Kartu Tanda Penduduk elektronik, yakni Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi, sempat mengakui bahwa chip telah diimpor dari pihak luar negeri. Akan tetapi, pihak BPPT menjamin bahwa KTP elektronik tersebut bebas dari adanya tindak pemalsuan maupun peretasan sebab keamanan chip sudah didesain dengan sangat baik. Melalui Hary Budiarto selalu Direktur Pusat Teknologi Informasi dan Komunikasi Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT) menyampaikan hal tersebut dari Jakarta, pada hari Kamis (20/11). Menurut endapat dia, setiap chip pada KTP elektronik generasi pertama memang diimpor utamanya dari pihak Tiongkok serta Perancis.
“Generasi yang kedua kelak akan kiat ambil alih. Chip dapat diproduksi pada dalam negeri,” jelasnya. Hary juga memastikan bahwa chip telah memenuhi standar ISO 7816 pada sistem operasi cip serta standar ISO 1443 pada teknologi nirkontak. Chip penyimpan untuk informasi biodata, pas foto, tanda tangan, serta sidik jari, ditanamkan pada KTP elektronik, juga sudah dienkripsi oleh pihak Lembaga Sandi Negara. “Data telah dienkripsi. Terdapat kode unik serta kunci publik yang beda pada tiap KTP elektronik dan tak dapat dibaca sembarangan melalui mesin pembaca kartu elektronik,” terang Hary.
Proses enkripsi rumit akan membuat KTP elektronik menjadi sangat sulit untuk dipalsukan. Kartu tersebut hanya dapat dibaca melalui mesin pembaca kartu elektronik yang telah ditanami dengan modul keamanan akses (SAM). “Pada mesin pembaca kartu elektronik produk impor yang mana dijual bebas tak akan dapat membacanya,” terangnya. Dia juga menjamin bahwa tidak akan ada KTP elektronik palsu serta mustahil hal tersebut bisa terjadi. ”Paling hanya blangko saja yang dipalsu. Maka dari itu, kartu yang dibuat mirip dengan KTP elektronik ketika dimasukkan pada mesin pembaca dapat diketahui adalah palsu,” terang Hary kemudian.
Sehubungan dengan adanya kekhawatiran pihak publik atas keamanan data pada KTP elektronik yang sempat berkembang akhir akhir ini, pihak pemerintah pun mengadakan pertemuan secara intensif. BPPT diketahui bersama dengan Lembaga Sandi Negara serta Institut Teknologi Bandung pun sempat bertemu.
