Berita Nasional – ISIS Rilis Video Latih Anak-Anak Indonesia
2 min read
Video yang diprediksi milik ISIS tentang anak-anak Indonesia yang dilatih menembak serta memusuhi pemerintah Indonesia dirfilis ke internet. Video durasi 15 menit lebih itu beredar ke sosial media juga Youtube. Rekaman tersebut dibuat dalam koreografi tertata serta peralatan kamera canggih sehingga memberikan gambar yang jelas. Pada awal video itu, ISIS menyebutkan apa saja kesalahan pemerintah Indonesia, Malaysia, hingga Filipina, serta negara yang memiliki jumlah umat Muslim besar, lantaran tak mau menaati perintah Islam dan memilih tunduk kepada Amerika. Mereka lantas mengajak untuk berbaiat pada ISIS.
Selanjutnya gambar pun beralih pada sosok anak-anak usia 9-10 tahun dengan seragam loreng, sepatu boot, dan senapan AK47. Mereka pun diajarkan agama serta cara menembak. “Kami telah berhijrah dari negeri yang penuh akan kebodohan, kehinaan serta kebohongan ke negeri yang dimuliakan oleh Allah. Di hadapan kita, adalah putra Khilafah yang menjawab seruan hijrah,” ujar anggota ISIS yang bernama Abu Nashir Indunisiy. Video pun ditutup dengan gambar pembakaran paspor, lambang dari pemutusan hubungan mereka bersama Indonesia serta memilih menjadi warga Negara Islam/Daesh (ISIS).
Ridlwan Habib, selaku pengamat politik di Universitas Indonesia mengatakan kemungkinan video ini diambil pada wilayah Hasakeh, Suriah. Ridlwan juga mengatakan bahwa hal ini dapat memabwa masalah serius kelak. “DI video itu, saya menghitung ada 23 anak usia 8 sampai belasan tahun. Bayangkan saja 3 tahun ke depan mereka yang telah dewasa lalu kembali ke Indonesia,” ujar dia, Kamis (19/5).
Pada video itu, anak-anak diajarkan melawan pemerintah yang lalu mereka labeli dengan istilah thaghut. “Adik-adik ini merupakan korban dari orangtuanya yang memang telah mantap bergabung bersama ISIS,” ujar Ridlwan. Indonesia, seperti halnya negara-negara Asia lain dengan mayoritas Muslim dijadikan sasaran perekrutan ISIS. Video rilisan ISIS adalah propaganda guna menarik banyak umat Islam agar bergabung bersama kelompok bersenjata itu.
Aparat Kepolisian RI pada November tahun yang lalu mencatat ada 384 WNI yang dikonfirmasi sudah bergabung ISIS. Sejumlah 46 sudah kembali dan kini diawasi ketat kepolisian.
