Berita Nasional – Ditegur, Pembangunan Vila di Atas Gua Belanda
2 min read
Diberitakan bahwa sebuah proyek bangunan yang berada pada kawasan Bukit Pakar Utara, di Desa Ciburial, Kec. Cimenyan, Kab. Bandung mulai menuai sejumlah kekhawatiran oleh Balai Pengelolaan Taman Hutan Raya (Tahura) Ir H Djuanda. Pasalnya, bangunan yang menurut rencananya akan berupa sebuah vila itu dibangun di atas situs Gua Belanda. Sementara itu, pihak Tahura juga sudah mengirimkan surat teguran serta meminta agar pemilik agar datang, akan tetapi sampai dengan saat ini perwakilan dari pihak pemilik masih belum bersedia untuk menemui pihak Tahura.
“Kita sudah lakukan survei, dan diharapkan agar si pengelola mau datang ke sini. Kita ingin meminta informasi sehubungan dengan izin bangunan serta kepemilikan lahannya. Jika ada orang yang paham, pasti akan konfirmasi terlebih dahulu sama kita, tapi kalau ini gak ada,” kata Imam Santoso, Balai Pengelolaan Tahura dari Tahura Jl. Bukit Pakar Utara, pada Kamis (10/7/2014). Vila itu dibangun di lokasi Gua Belanda, yang tepatnya berada di Blok Cibitung Pasir Ipis, Ciburial, Cimenyan, Bandung. Sedangkan jarak dari Gua Belanda dengan bangunan itu sekira 100 m. berdasarkan kondisi itu, dikhawatirkan bisa berpengaruh pada kondisi dari Gua Belanda.
“Kami mengkhawatirkan mereka akan membuat fondasi yang terlalu dalam yang mungkin berpengaruh terhadap gua. Sebab gua tersebut tidak terbentuk oleh batuan keras, namun dari batuan endapan, dan khawatir akan lapuk,” urainya. Bangunan itu menggunakan pasak bumi berkedalaman 12 m. Informasi yang didapat dari Uken Darsyah, kepala proyek dari pembangunan itu, luas area mencakup 700 m persegi dengan luas bangunan mencapai 500 m persegi.
Ia juga tak tahu bahwa bangunan itu berdiri tepat di atas situs Gua Belanda. “Saya Cuma menjalankannya saja. Sementara kata yang punya ini sudah mendapat izin,” aku Uken yang mengatakan bahwa si pemilik villa itu berada di Jakarta. Di sisi lain, pada area pembangunan tersebut, tidak ditemukan adanya semacam papan informasi dari pembangunan, dimana biasanya papan tersebut tertulis keterangan dari luas lahan serta nomor dari IMB.
