Tue. Apr 11th, 2023

kabaraku.com

Berita Terkini, Sinopsis Film Terbaru 21, Olahraga Sepakbola

Berita Nasional – Diduga ISIS, 36 WNI Ditahan Malaysia

2 min read

Sejumlah 36 warga Indonesia dari wilayah Jawa Tengah terpaksa ditahan Polisi Diraja Malaysia karena berencana melakukan perjalanan ke wilayah kekuasaan ISIS, Suriah melalui jalur Iran. Suriah sendiri selama ini diketahui sebagai markas pergerakan ISIS. Menyusul insiden teror di Paris yang diklaim ISIS, beberapa negara termasuk halnya Indonesia memutuskan untuk meningkatkan keamanan atas ancaman ISIS.

Puluhan WNI ini bertolak dari bandara Internasional Ahmad Yani di Semarang, hari Senin yang lalu, tujuan ke Kuala Lumpur, Malaysia, menumpang Pesawat Air Asia. Tak lama setelah mendarat di Malaysia, otoritas bandara pun merasa curiga pasalnya visa perjalanan mereka bertuliskan tujuan Iran. Otoritas bandara lalu segera menghubungi aparat polisi Diraja Malaysia dan segera saja mereka diamankan. Oleh pemerintah Malaysia, mereka di hari ini rencananya segera dipulangkan ke Jawa Tengah menggunakan transport pesawat.

Kapolda Jawa Tengah, Inspektur Jenderal Noer Ali mengkonfirmasi kabar tentang diamankannya 36 warga Jateng yang ingin pergi ke Iran itu. Walau demikian, Kapolda sendiri masih belum dapat menjelaskan lebih jauh yang hendak dilakukan oleh ke-36 WNI itu di Iran. Termasuk adanya dugaan keterlibatan mereka dengan jaringan ISIS dengan memanfaatkan jalur negara lain demi mencapai Suriah. “Mereka berangkat dari berbagai daerah Jawa Tengah semisal Solo, Semarang hingga Pati. Mereka sendiri juga terdiri atas beberapa profesi, ada yang dokter bahkan PNS juga ada”, aku Noer Ali pada media, Rabu (18/11).

Dihubungi secara terpisah, Hermono selaku Wakil Dubes RI untuk Malaysia menyatakan bahwa pihaknya masih belum menerima pemberitahuan secara resmi terkait WNI yang ditahan pihak Malaysia lantaran diduga berhubungan dengan gerakan radikal tersebut. “Hingga saat ini belum ada pemberitahuan resmi pihak Kepolisian Malaysia adanya WNI yang ditahan sehubungan aksi radikal,” papar Hermono. Hermono mengatakan jika WNI ini memangf terkait aksi radikal, maka keamanan Malaysia pun pasti menahan mereka. Kemudian pihak KBRI segera diberitahu keberadaan WNI ini oleh pihak keamanan Malaysia. “Kemungkinan mereka ini hanya dicegah saat di airport lalu segera dikirim balik menuju Indonesia,” kata dia.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *