Tue. Apr 11th, 2023

kabaraku.com

Berita Terkini, Sinopsis Film Terbaru 21, Olahraga Sepakbola

Berita Nasional – Camar Maleo Kadaluwarsa, Santoso Belum Tertangkap

2 min read

Pada Sabtu (9/1) kemarin, operasi perburuan kelompok teroris Mujahidin Indonesia Timur yang bercokol di Sulawesi Tengah secara resmi berakhir. Akan tetapi, petinggi kelompok itu, Santoso alias Abu Wardah masih belum tertangkap. Operasi yang sudah berjalan dari awal 2015 tersebut diberi sandi operasi Camar Maleo. Operasi tersebut dilaksanakan bergelombang, dimana operasi Camar Maleo IV menjadi gelaran yang penutup.

Kapolri Jenderal Badrodin Haiti menjelaskan bahwa dalam rangkaian operasi itu sedikitnya 28 orang tertangkap termasuk 2 sosok pimpinan kelompok teroris itu. Catatan saat ini, satu dari pimpinan tersebut adalah Daeng Koro. Sedangkan identitas 1 orang lainnya masih belum diungkap. Maka dari itu, walau Santoso tidak tertangkap dalam Camar Maleo, Badrodin menampik bahwa ini merupakan suatu kegagalan.

“Ya, Santoso merupakan target utama. Namun bukan berarti saat Santoso berhasil tertangkap kami lalu berhenti, sebab Santoso tewas, lainnya pun akan muncul. Maka, evaluasi kita tidak diukur dari hal itu. Melainkan seberapa jauh efektivitas dari gerakan mereka utamanya soal mengganggu keamanan,” sebut Badrodin.

Badrodin pun mengatakan bahwa pihaknya telah merapatkan bagaimana tindak lanjut atas berakhirnya operasi ini. “Sudah ada gambaran terkait alternatif yang jelas,” sebutnya. Kelak bisa jadi operasi selanjutnya dapat dilakukan dengan komando pusat maupun daerah. Alternatif apapun yang diambil, lanjut Badrodin, yang penting adalah operasi dapat berjalan efektif. Jika operasi dilakukan dengan komando pusat kembali, ujar Badrodin, akan ada tindakan diperketat. Selain dari itu, kekuatan pun juga ditambah sesuai evaluasi. “Bahan evaluasi akan kita ambil guna membuat keputusan yang selanjutnya,” jelasnya.

Nama Santoso termasuk dalam daftar buron teroris kepolisian semenjak insiden penyerbuan serta pembunuhan pada 3 polisi di BCA Palu, 25 Mei 2011 silam. Santoso juga melakukan sederet aksi teror di wilayah Poso setahun kemudian. Ia menculik 2 anggota polisi Resort Poso yang sedang melintas di ds. Tamanjeka guna menjebak petugas lain menggunakan ranjau. Santoso juga melalui Facebook sempat mengancam hendakn menyerang Istana negara serta Kepolisian Jakarta.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *