Tue. Apr 11th, 2023

kabaraku.com

Berita Terkini, Sinopsis Film Terbaru 21, Olahraga Sepakbola

Berita Mancanegara Terpopuler – Tak Ada Lagi Karikatur Nabi ala Charlie Hebdo

2 min read

Charlie Hebdo, sebuah majalah satir asal Prancis, mengaku sudah tak berminat lagi untuk membuat karikatur Nabi Muhammad. “Kami tidak ingin terus-menerus dirasuki kritik terhadap Islam,” kata Laurent Sourisseau selaku redaktur serta penerbit dari Deutsche Welle, yang juga dilansir dari Algemeen Dagblad, pada Sabtu (18 Juli 2015). Sourisseau mengatakan bahwa atas keputusan tersebut, pihaknya akan mempertahankan prinsip tentang tiap orang boleh menggambar apa saja yang ia inginkan. “Kekeliruan-kekeliruan yang mana kita sudah mempersalahkan Islam bisa juga menimpa kepada agama-agama yang lain,” sambung Sourisseau dalam kesempatan yang sama.

Sebelumnya, salah seorang kartunis, Renald Luzier di bulan April yang lalu mengatakan bahwa dirinya sudah tak tertarik lagi dalam menggambar Nabi Muhammad. “Saya lelah, seperti halnya saya yang lelah untuk menggambar mantan presiden Prancis, Nicolas Sarkozy. Saya tidak ada rencana guna menggambar kehidupanku,” Sebulan usai pernyataan tersebut, Luzier pun mengundurkan diri dari Charlie Hebdo. Ia juga menambahkan bahwa cetakan tiap edisi tanpa ada teman serta kolega yang telah terbunuh merupakan sebuah ‘penyiksaan’ baginya.

Akan tetapi, kuat dugaan belakangan telah terjadi kisruh dalam intern awak Charlie Hebdo. Diantaranya adalah persoalan peran moral serta perselisihan terkait uang mencapai jutaan Euro oleh pemasukan tambahan juga donasi yang terus saja mengalir semenjak serangan. Bagaimanapun, dugaan ini masih belum dapat dibuktikan secara pasti. Seperti yang diketahui bahwa 2 penyerang yang dikatakan sebagai militan Islam menyerang kantor majalah Charlie Hebdo, Paris, pada tanggal 7 Januari 2015 yang lalu. Atas insiden tersebut, sejumlah 12 jurnalis, yang juga termasuk sejumlah kartunis tewas.

Serangan tersebut kabarnya diklaim pihak Al Qaeda Yaman, yang hendak menghukum majalah tersebut lantaran gambar-gambar yang telah melecehkan simbol-simbol milik agama Islam. Ujung dari tragedi tersebut sudah menjadikan cetakan kontroversial milik editorial Charlie Hebdo tersebut dalam debat mendunia tenatng hak kebebasan dalam berekspresi. Hingga jutaan orang dari seluruh pernjuru dunia pun menyambut slogan khas milik Charlie yang berbunyi ‘Je suis Charlie’.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *