Berita Mancanegara Terhangat – Aksi Penggal ISIS Mesir Terhadap Sandera Kroasia

Militan Islamic State of Iraq and Syria (ISIS) yang bercokol di wilayah Mesir mengaku sudah mengeksekusi sandera yang dikatakan berasal dari Kroasia. ISIS memajang foto yang memperlihatkan sosok mayat dengan kepala penggal yang diklaim adalah sandera berkebangsaan Kroasia. Keaslian dari foto itu memang belum dapat dipastikan. Tetap di foto itu, seperti laporan SITE (badan pemantau teroris), ada tulisan: “Membunuh sandera asal Kroasia, sebab negaranya sudah ikut berperang lawan Islamic State (ISIS), usai batas waktu.”

Sementara itu, PM Kroasia, Zoran Milanovic menegaskan pihaknya sedang memeriksa foto rilisan itu lebih lanjut. “Adalah tugas saya demi memecah kebisuan serta memberitahukan warga Kroasia bahwa kami masih belum dapat memastikan apa yang kami lihat adalah benar, serta ini amat mengerikan,” kata Milanovic pada konferensi pers, yang dilansir oleh Reuters, pada Kamis (13/8/2015). “Saya belum tahu apakah kita dapat memastikannya beberapa hari mendatang, namun yang kita lihat ini tidak baik … Saya merasa ngeri, pertama kalinya, bagi yang terjadi terhadap warga negara lain yang juga bisa terjadi kepada warga Kroasia,” sambungnya.

Foto di media sosial, utamanya Twitter milik simpatisan militan Sinai, yang juga cabang ISIS di kawasan Mesir, memajang potongan kepala pria yang ditarush di atas jasad tak berkepala. Nampak pula sebilah pisau tertancap di pasir sebelah jasad tersebut dengan bendera ISIS sebagai latar belakang. Pada foto itu ada screenshot artikel bahasa Arab berjudul: “Kroasia pastikan dukungannya bagi Mesir dalam memberantas terorisme serta ekstremisme” serta “Kroasia tegaskan melanjutkan dukungan kepada kawasan Kurdi”.

“Kami sudah mendengar kabar ini, namun kami masih lakukan pemeriksaan lagi. Bila kami sudah memastikan kebenarannya, kami segera memberitahu media dalam pernyataan resmi,” kata juru bicara dari Kemdagri Mesir. Pekan yang lalu, ISIS mengunggah video sandera Kroasia, Tomislav Salopek (30), pria yang bekerja bagi Ardiseis Egypt, unit dari perusahaan minyak dan gas Prancis CGG. Dia diculik pada 22 Juli lalu saat bepergian ke Kairo. Dalam 48 jam, ISIS akan membunuh Salopek bila Mesir tak melepas muslimah yang dipenjara pihak Mesir.